ANALISIS RISIKO PEMBOROSAN MATERIAL (MATERIAL WASTE) DENGAN METODE LEAN CONSTRUCTION DAN CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT (CCPM) (STUDI KASUS GEDUNG PERPUSTAKAAN MODERN LAMPUNG)
| Main Author: | GABRIELA MEGA SABATINI, 1515011084 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS TEKNIK
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/65193/1/1.%20ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/65193/2/3.%20SKRIPSI%20FULL%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/65193/3/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/65193/ |
Daftar Isi:
- Waste dalam proyek konstruksi merupakan bentuk ketidakefisienan dan pemborosan yang ditimbulkan dari penggunaan alat, bahan material, biaya, dan waktu. Waste merupakan salah satu risiko yang harus segera ditangani untuk meningkatkan kinerja proyek dengan cara melakukan perbaikan. Tujuan penelitian ini adalah optimalisasi waste dari segi biaya, material dan waktu pada pekerjaan pembesian. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi risiko material waste dengan lean construction, menganalisis penilaian risiko dengan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) serta tindakan perbaikannya, mengetahui persentase pemborosan material, dan optimalisasi pengendalian kinerja penjadwalan proyek dengan metode penjadwalan Critical Chain Project Management (CCPM). Hasil identifikasi proses dengan lean construction dan penilaian risiko dengan FMEA, didapat nilai RPN terbesar yaitu waiting (menunggu) dengan bobot sebesar 16,5. Akar penyebab waste waiting yang diolah dengan fishbone diagram adalah sulitnya mendapatkan baja IWF karena dipesan dari pulau Jawa, sehingga material terlambat datang dan mengakibatkan keterlambatan proyek. Dalam penelitian ini, perbaikan dilakukan hanya untuk parameter rekomendasi saja. Tim pelaksana proyek harus dapat memahami waktu pengiriman material, pemilihan produsen material, serta melakukan penjadwalan dengan Critical Chain Project Management (CCPM). Persentase material waste dengan waste level terbesar yaitu pekerjaan baja IWF 300.150.5,5.8 dengan sisa material 0,71 batang, berat 310,48 kg, biaya Rp 4.767.140,62 dan waste level sebesar 17,63%. Hal ini dikarenakan asumsi kedatangan logistik berdasarkan pekerjaan tiap gedung dan lantai, dan tidak menggunakan asumsi barbending schedule. Sedangkan untuk perhitungan material waste tekecil adalah pekerjaan kolom dengan waste level sebesar 0%. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan kolom tidak terdapat batang WF yang tersisa. Berdasarkan evaluasi dengan penerapan Critical Chain Project Management (CCPM), diperoleh feeding buffer dan project buffer masing-masing berdurasi 8 hari dengan kurun waktu penjadwalan eksisting dari 183 hari dan 179 hari pada Microsoft Project menjadi 162 hari (dengan konsumsi buffer) dan 146 hari tanpa konsumsi buffer. Kata kunci : waste, material waste, lean construction, Failure Mode And Effect Analysis, Critical Chain Project Management. ABSTRACT Waste in construction projects is a form of inefficiency and waste caused by using tools, materials, costs, and time. Waste is one of the risks that must be handled immediately to improve project performance by making improvements. The purpose of this research is to optimize waste in terms of cost, material and time in the reinforcing. The research begins by identifying the risk of material waste with lean construction, analyzing risk assessment with Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) and its corrective actions, knowing the percentage of material waste, and optimizing project scheduling performance control using the Critical Chain Project Management (CCPM) scheduling method. The results of process identification using lean construction and risk assessment using FMEA, obtained the largest RPN value, waiting (waiting) with a weight of 16.5. The root cause of waste waiting, which is processed with fishbone diagrams, is the difficulty in obtaining IWF steel because it is ordered from the island of Java, so that the material arrives late and results in project delays. In this study, improvements were made only to the recommended parameters. The project implementation team must be able to understand the timing of material delivery, the selection of material producers, and make scheduling with Critical Chain Project Management (CCPM). The percentage of waste material with the largest waste level is IWF 300,150.5,5.8 steel work with 0.71 rods of material remaining, 310.48 kg weight, Rp. 4,767,140.62 and waste level of 17.63%. This is because the logistical arrival assumption is based on the work of each building and floor, and does not use the barbending schedule assumption. Meanwhile, the minimum waste material calculation is column work with a waste level of 0%. This is because there are no WF bars left in the column work. Based on the evaluation with the application of Critical Chain Project Management (CCPM), it was obtained that the buffer feeding and project buffer duration were 8 days each with an existing scheduling period of 183 days and 179 days in Microsoft Project to 162 days (with buffer consumption) and 146 days without buffer consumption. Keywords : waste, material waste, lean construction, Failure Mode And Effect Analysis, Critical Chain Project Management.