PENGARUH OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP STABILITAS AGREGAT DAN KEPADATAN TANAH PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) MUSIM TANAM KE EMPAT
Main Author: | RIZKA RAHMALIA, 1614121147 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/65163/1/1.%20ABSTRAK-ABSTRACT.pdf http://digilib.unila.ac.id/65163/2/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/65163/3/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/65163/ |
Daftar Isi:
- Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang menjadi sumber protein nabati dengan kandungan protein yaitu sebesar 22% dan menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Produktivitas kacang hijau masih jauh di bawah angka target nasional. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada melalui penerapan teknik budidaya yang baik dan pemupukan yang tepat. Pengolahan tanah dan pemupukan yang tepat dapat meningkatkan produksi tanaman melalui peningkatan stabilitas agregat tanah dan penurunan tingkat kepadatan tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh olah tanah dan pemupukan terhadap stabilitas agregat dan kepadatan tanah serta mengetahui interaksi antara dua perlakuan yang diberikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2018 di Laboratorium Lapang Rizka Rahmalia Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 satuan percobaan. Masing-masing petak lahan yang berukuran 2,5m x 2,5 m diberikan perlakuan yang berbeda. Perlakuan yang diterapkan terdiri dari 2 faktor yaitu olah tanah (T) dan pemupukan (P). Olah tanah terdiri dari olah tanah minimum (T0) dan olah tanah intensif (T1). Sedangkan pemupukan terdiri dari tanpa pupuk (P0) dan dengan pupuk (P1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap stabilitas agregat tanah lolos ayakan 8 mm setelah 50 tetes pada pengambilan sampel sebelum olah tanah. Sedangkan pada pengambilan sampel setelah panen, perlakuan dengan pemupukan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap stabilitas agregat tanah lolos ayakan 5 mm setelah 100 tetes. Sementara itu, Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan olah tanah berpengaruh sangat nyata terhadap kepadatan tanah pada kedalaman 5-10 cm, namun tidak berpengaruh nyata pada kedalaman 0-5 cm, 10-15 cm, dan 15-20 cm. Sedangkan aplikasi pemupukan memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kepadatan tanah dibandingkan tanpa aplikasi pemupukan pada kedalaman 0-5 cm, tetapi tidak pada kedalaman 5-10 cm, 10-15 cm, maupun 15-20 cm. Akan tetapi, tidak terdapat interaksi antara olah tanah dan pemupukan terhadap stabilitas agregat dan kepadatan tanah. Kata Kunci: Kepadatan tanah, olah tanah, pupuk, stabilitas agregat tanah.