PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
Main Author: | Putri Oktavyani Dewi , 1314121136 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/64861/1/1.%20ABSTRAK-ABSTRACT.pdf http://digilib.unila.ac.id/64861/2/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/64861/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/64861/ |
Daftar Isi:
- Penurunan yang terjadi pada produksi jagung di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh keberadaan gulma. Salah satu cara untuk mengendalikan gulma adalah dengan cara pengolahan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengolahan tanah dan pemupukan terhadap pertumbuhan gulma dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober – Februari 2017 di Lapangan Terpadu Universitas Lampung dan Laboratorium Gulma Universitas Lampung. Perlakuan disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 ulangan. Faktor pertama sistem olah tanah yang terdiri dari olah tanah minimum dan olah tanah sempurna. Faktor kedua terdiri dari tanpa pemberian pupuk dan dengan pemberian pupuk 300 kg ha-1 Ponska (15% N, 15% P205, 15% K2O), 100 kg ha-1 urea, 1 Mg ha-1. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett, jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam menggunakan uji F, perbedaan antar nilai tengah perlakuan diuji dengan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) perlakuan olah tanah minimum menunjukkan hasil bobot kering gulma total, gulma daun lebar, gulma Asystasia intrusa, dan Gulma Rotboellia exaltata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan olah tanah sempurna pada 3,6 dan 9 MST, serta pada produksi tanaman jagung menunjukkan hasil produksi pipilan kering, berat kering berangkasan panen, berat kering berangkasan oven dan berat kering bonggol lebih tinggi. Sedangkan pada perlakuan olah tanah sempurna menghasilkan bobot kering gulma dominan Commelina benghalensis lebih tinggi dibandingkan perlakuan olah tanah minimum pada 3 MST. (2) Perlakuan tanpa pemupukan menunjukkan hasil bobot kering gulma rumput nyata lebih tinggi pada 3 MST. Sedangkan pada perlakuan pemupukan menghasilkan produksi pipilan kering, berat kering berangkasan panen, berat kering berangkasan oven, dan berat kering bonggol lebih tinggi dibandingkan tanpa pemupukan. (3) Pada kompisisi gulma terjadi keberagaman jenis gulma pada perlakuan olah tanah sempurna saat 3 dan 6 MST yang ditunjukkan dengan nilai C < 75 %, sedangkan pada 9 MST gulma dilahan percobaan seragam karena nilai C> 75%. (4) Terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan sistem olah tanah dan pemupukan terhadap bobot kering gulma total , daun lebar dan rumput pada 6 MST, serta bobot kering gulma Commelina benghalensis 9 MST. Kata kunci : Gulma, Jagung, Pemupukan, Sistem Olah Tanah