PENGARUH PEMBERIAN SUMBER BAKTERI YANG BERBEDA PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG VANAME Litopenaeus vannamei (Boone, 1931)
| Main Author: | MAYA ALVI RIANTO , 1414111091 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/64694/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/64694/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/64694/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/64694/ |
Daftar Isi:
- Pacific shrimp (Litopenaeus vannamei) is one of the most cultivated shrimp types. The reason is pacific shrimp has promising prospects and benefits. The increase in pacific shrimp production is in line with the increase in the amount of feed. This results in decreased water quality and threatens disease in pacific shrimp culture. The application of biofloc technology is able to provide additional protein feed which can increase the growth of pacific shrimp and effectively reduce inorganic nitrogen waste from feed residue and livestock manure. This study aims to determine the effect of giving different bacterial sources in the biofloc system on the growth of pacific shrimp. A total of four treatments were carried out in this study, namely treatment A (maintenance without biofloc as a control), treatment B (biofloc with the addition of B. coagulans bacteria), treatment C (biofloc with the addition of commercial probiotics), and treatment D (biofloc with the addition of natural bacteria from pool water) with each treatment consisting of four repetitions. The parameters observed were growth (absolute growth and specific growth), viability, biomass, feed conversion, total suspended solids (TSS), floc volume, total plate count (TPC), and water quality. The results of this study indicate that B. coagulans bacteria were given an absolute weight growth value of 4.91 grams, with an SGR value of 14.03%, resulting in an FCR value of 1.27, and a feed efficiency value of 79.26% with an SR value of 78.92%. Based on the results of the Least Significant Difference (LSD) test, the administration of B. coagulans TII5 added to the biofloc system did not significantly affect the absolute weight growth value and specific growth rate (SGR) in pacific shrimp. However, this has a significant effect on survival rate (SR), biomass, feed conversion ratio (FCR) and feed efficiency in pacific shrimp. The conclusion is the provision of B. coagulans bacteria is the most influential bacteria on the growth of pacific shrimp in the biofloc system. Key words : pacific shrimp, B. coagulans, commercial probiotic, natural bacteria, growth, water quality. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang paling banyak dibudidayakan. Hal ini disebabkan karena udang vaname memiliki prospek dan profit yang menjanjikan. Peningkatan produksi udang vaname seiring dengan pertambahan jumlah pemberian pakan. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas air dan mengancam adanya penyakit pada budidaya udang vaname. Penerapan teknologi bioflok mampu menyediakan pakan tambahan berprotein yang dapat meningkatkan pertumbuhan udang vaname dan efektif menurunkan limbah nitrogen anorganik dari sisa pakan dan kotoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sumber bakteri yang berbeda dalam sistem bioflok pada pertumbuhan udang vaname. Sebanyak empat perlakuan dilakukan dalam penelitian ini yaitu perlakuan A (pemeliharaan tanpa bioflok sebagai kontrol), perlakuan B (bioflok dengan penambahan bakteri B. coagulans), perlakuan C (bioflok dengan penambahan probiotik komersil), dan perlakuan D (bioflok dengan penambahan bakteri alam dari air kolam) dengan masing-masing perlakuan terdiri dari empat pengulangan. Parameter yang diamati berupa pertumbuhan (pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan spesifik), kelangsungan hidup, biomassa, konversi pakan, total suspended solid (TSS), volume flok, total plate count (TPC), dan kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri B. coagulans yang diberikan menghasilkan nilai pertumbuhan berat mutlak 4.91 gram, dengan nilai SGR yaitu 14.03%, menghasilkan nilai FCR 1.27, dan nilai efesiensi pakan 79.26% dengan nilai SR sebesar 78.92%. Berdasarkan hasil uji Least Significant Difference (LSD), pemberian bakteri B. coagulans TII5 yang ditambahkan pada sistem bioflok tidak berpengaruh nyata pada nilai pertumbuhan berat mutlak dan specific growth rate (SGR) pada udang vaname. Namun berpengaruh nyata pada nilai survival rate (SR), biomassa, feed conversion ratio (FCR) dan efesiensi pakan pada udang vaname. Kesimpulannya bahwa pemberian sumber bakteri B. coagulans merupakan bakteri yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan udang vaname pada sistem bioflok. Kata kunci : udang vaname, B. coagulans, probiotik komersil, bakteri alam, pertumbuhan, kualitas air.