PERCEPATAN SPERMIASI AWAL KOBIA (Rachycentron canadum) DENGAN EKSTRAK PURWOCENG (Pimpinella pruatjan)
| Main Author: | ROVI LESMANA, 1514111094 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/64515/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/64515/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/64515/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/64515/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Kobia (Rachycentron canadum) merupakan ikan laut budidaya yang memiliki prospek baik untuk dikembangkan di Indonesia. Pertumbuhan yang cepat dan tahan terhadap penyakit menjadi keunggulannya. Tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan budidaya kobia pada skala industri adalah dengan memperbanyak panti benih untuk memproduksi benih dalam kuantitas besar dan kualitas yang baik. Pembenihan kobia masih menghadapi persoalan dengan perubahan kematangan sperma jantan yang lambat sehingga harus dipacu kematangannya. Percepatan kematangan sperma pada kobia dapat dilakukan dengan bahan alami seperti purwoceng (Pimpinella pruatjan) yang mengandung fitosterol. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penambahan ekstrak purwoceng dalam pakan kobia jantan dan pengaruhnya pada kuantitas (volume dan jumlah sel sperma) dan kualitas (motilitas, pH sperma, spermatokrit) sperma yang dihasilkan. Empat perlakuan digunakan pada studi ini yaitu penggunaan hormon 17α- metiltestosteron 2 mg/kg sebagai kontrol positif, tanpa penambahan ekstrak purwoceng (0 g/kg) sebagai kontrol negatif, penambahan 0,8 g/kg dan 4 g/kg ekstrak purwoceng.Setiap perlakuan menggunakan enam ekor kobia jantan dengan berat tubuh > 2 kg. Hasil studi menunjukkan bahwa volume sperma yang dihasilkan oleh kobia dengan dosis 0,8 dan 4 g/kg ekstrak purwoceng berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol positif yang lebih tinggi dan kontrol negatif yang lebih rendah. Motilitas sperma pada purwoceng 0,8 g/kg dan kontrol negatif berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan penambahan purwoceng 4 g/kg dan kontrol positif. Jumlah sel sperma pada dosis purwoceng 4 g/kg dan kontrol negatif berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan dosis purwoceng 0,8 g/kg dan kontrol positif. Kualitas pH sperma pada angka netral (7) dan tidak ada perbedaan pada spermatokrit antar perlakuan (P>0,05) meskipun secara biologis dosis purwoceng 4 g/kg menunjukkan angka maksimum dibandingkan perlakuan lain. Studi ini menunjukkan bahwa ekstrak purwoceng bermanfaat positif pada proses spermiasi kobia jantan terutama pada peningkatan volume sperma, motilitas sperma dan jumlah sel sperma. Karakter afrodisiaka alami ditunjukkan oleh purwoceng dan kinerjanya dapat bersaing dengan hormon murni seperti pada kontrol positif. Perlu ada studi lanjut dengan pemijahan kobia agar secara praktis penambahan purwoceng ini dapat terbukti bermanfaat untuk pembenihan. Kata kunci: fitosteroid, kobia, maturasi, Pimpinella, spermiasi ABSTRACT Cobia (Rachycentron canadum) is one mariculture commodity that have good prospect to develop in Indonesia. Cobia has superior character were fastest growth and disease resistance. The constrain that facing cobia culture in industrial scale are to build up hatcheries to produce seed in large quantity and high quality. Cobia breeding also challenge a problem with slow maturation of male broodstock and need help to enhance their maturation with natural substances plant contain phytosterol from purwoceng (Pimpinella pruatjan). This studied objective was to evaluate the effect of additional of purwoceng extract to sperm quantity (sperm volume and total sperm cell count) and quality (sperm motility, sperm pH and spermatocrite). Four treatments were used i.e. positive control of 2 mg/kg 17α- methyltestosterone hormone; without additional of purwoceng extract (0 g/kg) as negative control; additional 0.8 and 4 g/kg purwoceng extract for third and fourth treatments. Each treatment used six individual male cobia with 2 kg in body weight. Results showed that male cobia brood stock release significant sperm volume with 0.8 and 4 g/kg purwoceng extract (P<0.05), high sperm volume in positive control and low sperm volume in negative control. Sperm motility with additional of 0.8 g/kg and negative control significantly difference (P<0.05) compared to 4 g/kg and positive control. Total sperm cell count with additional 4 g/kg purwoceng extract and negative control significantly difference (P<0.05) compared to 0.8 g/kg additional purwoceng extract and positive control. Sperm quality showed similar pH with netral (7) base. There is no statistically different of spermatocrite among treatments (P>0.05) even though in biological number purwoceng extract addition of 4 g/kg supported maximum number. This study recommended that additional purwoceng extract has positive results to enhance early spermiation of male cobia in particular to increase sperm volume, sperm motility and total sperm cell count. True natural characters of aphrodisiac were showed in purwoceng extract and their way of work similar with pure hormone as showed in positive control. Future study of cobia spawning by using purwoceng extract need to conduct. As a prove that purwoceng extract useful for cobia breeding, in practical ways. Keywords: cobia, fitosteroid, maturation, Pimpinella, spermiation