ANALISIS KEHIDUPAN SOSIAL PELAKU PERKAWINAN ANAK DI KELURAHAN GUNUNG TERANG KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG
Main Author: | ANNISA ZAKIA ISTIQOMAH , 1513034008 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/64337/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/64337/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/64337/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/64337/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kehidupan sosial pelaku perkawinan anak yang berfokus pada kesetaraan gender yang meliputi akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat serta peran yang dijalani selama menikah di Kelurahan Gunung Terang Kecamatan Langkapura Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku perkawinan anak yang berada di Kelurahan Gunung Terang yaitu sebanyak 40 orang yang terdiri dari 12 pelaku berjenis kelamin laki-laki dan 28 pelaku berjenis kelamin perempuan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara terstuktur, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kehidupan sosial pelaku perkawinan anak adalah (1) Kesetaraan gender terdiri dari akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Akses yang dimaksudkan terdiri dari akses pendidikan dan pekerjaan, setelah menikah pelaku perkawinan anak tidak ada yang melanjutkan pendidikan, sedangkan akses pekerjaan yang didapatkan pelaku perkawinan anak dengan mudah sebesar 72,50% dimana terdapat peran produktif yang didominasi oleh seluruh pelaku laki-laki, kemudian terdapat partisipasi dimana seluruh pelaku perkawinan anak ikut mengambil keputusan bersama dalam hal mengurus rumah tangga yang termasuk pada peran reproduktif dan didominasi oleh pelaku perempuan, selain itu terdapat kontrol dimana pelaku perkawinan anak mengelola sumber daya keluarga secara adil, kemudian terdapat manfaat dimana pelaku melakukan kegiatan yang terdapat di masyarakat yang termasuk peran komunitas sehingga kegiatan yang dilakukan bermanfaat bagi kedua pihak yang masih didominasi pihak laki-laki sebesar 66,67%. (2) Masalah yang terjadi pada pelaku perkawinan anak tergolong cukup banyak, namun yang paling banyak adalah masalah ekonomi yaitu kebutuhan uang belanja yang tidak mencukupi pemenuhan kebutuhan sebesar 22,50% sehingga masih bergantung dengan pihak orangtua kedua belah pihak. Kata kunci : kehidupan sosial, perkawinan anak, kesetaraan gender This study aims to analyze the social lives of child marriages that focus on gender equality which includes access, participation, control, and benefits as well as the role that is undertaken during the marriage in Gunung Terang Village, Langkapura District, Bandar Lampung City. This research uses descriptive exploratory methods. The population in this study were 40 child marriages in the Gunung Terang District, consisting of 12 male sex actors and 28 female sex offenders. The sampling technique used was purposive sampling. Data were collected using structured interview techniques, observation, and documentation. The data analysis technique used is the percentage. The results of this study found that the social lives of child marriages are 1) Gender equality consists of access, participation, control, and benefits. The intended access consists of access to education and work, after marriage, no child marriage perpetrator continues education, while access to work that child marriage actors easily get is 72.50% where there is a productive role dominated by all-male actors, then There is participation in which all perpetrators of childmarriage take joint decisions in terms of managing the household which is included in the reproductive role and is dominated by female actors, besides that there is control where the perpetrator of child marriage manages family resources fairly, then there are benefits where the perpetrator carries out activities that There is a community that is included in the role of the community so that the activities carried out are beneficial for both parties which are still dominated by men by 66.67%. (2) Problems that occur in child marriages are quite numerous, but the most numerous are economic problems, namely the need for spending money that is not sufficient to meet the needs of 22.50% so it still depends on the parents of both parties. Keywords : social life, kid’s marriage, gender equality