ANALISIS PENYEBAB RETAK MELINTANG DAN RETAK RAMBUT PADA PERKERASAN KAKU STUDI KASUS JALAN TOLL BAKAUHENI – SIDOMULYO (LAMPUNG SELATAN)
| Main Author: | Rainal, 1725011006 |
|---|---|
| Format: | Masters NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/63425/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/63425/2/TESIS%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/63425/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/63425/ |
Daftar Isi:
- Pekerjaan perkerasan kaku pada proyek jalan toll trans Sumatera ruas Bakauheni- Sidomulyo, terjadi retak setelah pengecoran. Hal ini menyebabkan kerugian bagi pengguna jasa, sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis terjadinya retak tersebut. Hasil analisis ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengecoran perkerasan kaku, sehingga retak tersebut tidak kembali terjadi. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan sepanjang 39,4 km dengan 2 jalur 4 lajur, yang terbagi menjadi 31520 segmen. Retak melintang dibagi 2 tipe, yaitu retak pertengahan segmen dan retak saw joint. Jumlah retak melintang pertengahan segmen sebanyak 195 buah (0,58% dari total pengecoran), retak melintang saw joint 134 segmen (0,42% dari total pengecoran). Selain retak melintang terdapat retak rambut, retak rambut terjadi sepanjang 125 segmen (0,54% dari total pengecoran). Retak pertengahan segmen disebabkan adanya interval pengecoran yang lebih dari 15 menit antara beton yang telah terhampar dengan beton yang belum terhampar, sehingga terjadi perbedaan kembang dan susut pada batasnya. Retak saw joint dikarenakan bergesernya tulangan dowel dari as segmen dan keterlambatan pemotongan beton yaitu lebih dari 18 jam. Untuk penyebab retak rambut dikarenakan tidak meratanya penyiraman cairan curing compound saat proses pengecoran berlangsung. Retak ini juga dapat muncul saat masa pemeliharaan beton. Pemeliharaan dilakukan dengan cara penyiraman air ke permukaan beton, selain itu retak juga dapat muncul karena pemeliharaan yang dilakukan kurang dari 7 hari. Kata kunci : Retak melintang pertengahan segemen, retak as segmen, retak rambut ABSTRACT The rigid pavement work on the Bakauheuni-Sidomulyo segmentation of Trans- Sumatra Toll Road project, cracked after site casting. This causes losses for service users before the maintenance period performed, so the researcher are interested in analyzing the accourence of these crack. The result of this analysis are considered in the rigid pavement site casting, so that the crack does not re-occur. Observation in this study were conducted along the 39.4 km with 2-4 lane lines, which are divided into 31520 segments. Transverse crack are divided into 2 types, namely mid-segment crack and saw joint cracks. The number of mid-segment transvers crack was 195 segments (0.58% of total site casting), saw joint transverse crack 134 segments (0.42 % of total site casting), and craze crack occur along 125 segments (0.54 % of total site casting). The mid-segment crack is caused by the site casting interval which is more than 15 minutes between the concrete that was spread out with the concrete that has not been spread out, so that is a difference in the creep and drying shrinkage at the boundary. Saw joint crack due to shifting dowel reinforcement from the segment and delays in cutting concrete for more than 18 hours. For the causes of craze crack due to uneven watering of the curing chemical liqud (curing compound) during the site casting process. This cracks can also appear during the concrete maintenance period. Maintenance is carried out by watering the surface of the concrete, in addition to cracking can also appear because of the maintenance carried out less than 7 days. Key word : Mid-segment transverse crack , joint segment crack, craze crack