PEMBUATAN INOKULUM FUNGI XYLANOLITIK Aspergillus tubingensis R. Mosseray DENGAN MEDIA JAGUNG DAN PENGARUHNYA PADA PENGOMPOSAN DAUN BAMBU (Bambusa sp.)

Main Author: LATI FIARI PUTRI , 1617021070
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/62948/2/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/62948/1/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/62948/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/62948/
Daftar Isi:
  • Bambu merupakan tanaman yang mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman bambu memiliki komponen karbohidrat sebagai bahan penyusun utamanya yang salah satunya adalah hemiselulosa berupa xylan. Kandungan bahan tersebut menyebabkan serasah bambu sukar terdekomposisi dengan cepat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pengomposan. Pengomposan dapat dilakukan dengan bantuan mikroorganisme, salah satunya yaitu fungi. Aspergillus tubingensis adalah salah satu fungi yang mempunyai enzim ekstraseluler berupa xylanase, sehingga dapat digunakan sebagai aktivator dalam proses pengomposan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jagung sebagai media inokulum fungi Aspergillus tubingensis dan mengetahui pengaruh inokulum fungi Aspergillus tubingensis terhadap proses pengomposan serasah bambu yang meliputi kandungan C, N, P, dan rasio C/N. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 sampai Desember 2019 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Unila. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu Kontrol (serasah daun bambu), P1 (serasah daun bambu + inokulum 1 %), P2 (serasah daun bambu + inokulum 1,5 %), dan P3 (serasah daun bambu + inokulum 2 %) masing-masing 3 ulangan pada setiap perlakuan. Variabel yang diukur yaitu jumlah spora, nilai CFU (Colony Forming Unit), kadar C, kadar N, kadar P, dan rasio C/N. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jumlah spora pada inokulum fungi xylanolitik Aspergillus tubingensis sebesar 6,7 × 108 spora/ml. Viabilitas spora pada inokulum fungi xylanolitik Aspergillus tubingensis didapatkan sebesar 3,6 x 108 CFU/ml, dan persentase viabilitas spora sebesar 96 %. Fungi xylanolitik Aspergillus tubingensis mampu tumbuh dengan baik pada media jagung dan konsentrasi inokulum yang semakin tinggi, memberikan hasil yang semakin baik terhadap kadar N, P, dan rasio C/N kompos daun bambu. Kata kunci : Aspergillus tubingensis, fungi xylanolitik, inokulum, kompos, kadar C, kadar N, kadar P dan rasio C/N