PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SILIKON DIOKSIDA (SiO2) PADA ALUMUNIUM REMELTING TERHADAP HASIL UJI IMPAK, UJI KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO
| Main Author: | Novlin Sinurat, 1315021071 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS TEKNIK
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/62946/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/62946/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/62946/3/TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/62946/ |
Daftar Isi:
- Alumunium (Al) adalah unsur kimia dengan nomor atom 13 dan massa atom 26,9815. Unsur ini mempunyai isotop alam : Al-27. Sebuah isomer dari Al-26 dapat meluruhkan sinar dengan waktu paruh 105 tahun. Aluminium berwarna putih keperakan, mempunyai titik lebur 659,7 oC dan titik didih 2.057 oC, serta berat jenisnya 2,699 gr/cm3 (pada temperatur 20 oC). Alumunium adalah unsur terbanyak ketiga yang ditemukan di bumi setelah oksigen dan silikon. Jumlahnya sekitar 7,6% dari berat kerak bumi. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui hasil dari pengujian impak, uji kekerasan, dari pengecoran ulang (remelting) alumunium dengan penambahan variasi senyawa SiO2 sebanyak 3%, 5%, dan 7%. Pada permukaan spesimen dilakukan pengamatan mikro yaitu spesmien raw alumunium dan alumunium dengan variasi SiO2 7%, untuk mengetahui sebaran SiO2 pada permukaan alumunium. Metode penelitian dilakukan dengan pengecoran gravitasi dan menggunakan cetakan pasir dengan menggunakan temperature peleburan ± 750 oC. Karakterisasi material meliputi uji komposisi kimia, struktur mikro, uji kekerasan dan uji impak. Hasil penelitian dari pengecoran ulang alumunium dengan rata-rata nilai kekerasan raw alumunium sebesar 18,7 HRb, dengan variasi penambahan SiO2 3% sebesar 24,7 HRb, dengan variasi penambahan SiO2 5 % sebesar 26,7 HRb, dan dengan variasi penambahan SiO2 7 % sebesar 27,9 HRb. Sedangkan pada nilai pengujian impak raw alumunium sebesar 0,22 J/mm2, dengan variasi penambahan SiO2 3% sebesar 0,18 J/mm2, dengan variasi penambahan SiO2 5 % sebesar 0,15 J/mm2, dan dengan variasi penambahan SiO2 7 % sebesar 0,11 J/mm2, nilai tersebut merupakan nilai rata-rata. Kesimpulan dari proses pengecoran ulang (remelting) adalah pengaruh penambahan senyawa SiO2 pada alumunium mempengaruhi hasil kekerasan, semakin banyak kadar SiO2 maka semakin tinggi pula nilai kekerasannya. Kata kunci : Alumunium bekas kaleng minuman, Silikon Dioksida (SiO2), pengecoran ulang (remelting), temperature peleburan, pengecoran gravitasi. ABSTRACT Aluminum (Al) is a chemical element with atomic number 13 and atomic mass 26.9815. This element has a natural isotope: Al-27. An isomer of Al-26 can shed light with a half-life of 105 years. Silvery-white aluminum, has a melting point of 659.7 °C and a boiling point of 2.057 °C, and a specific gravity of 2.699 gr/cm3 (at a temperature of 20 °C). Aluminum is the third most element found on earth after oxygen and silicon. The amount is about 7.6% of the weight of the earth's crust. The purpose of this research is to find out the results of impact testing, hardness test, from aluminum remelting by adding variations of SiO2 compounds as much as 3%, 5%, and 7%. On the surface of the specimens, micro observations were made, namely raw aluminum and aluminum with 7% variation of SiO2, to determine the distribution of SiO2 on the aluminum surface. The research method was carried out by casting gravity and using sand molds using a melting temperature of ± 750 oC. Characterization of the material included chemical composition tests, microstructure, hardness tests and impact tests. The results of research from aluminum re-casting with an average hardness value of aluminum raw 18.7 HRb, with variations in the addition of 3% SiO2 by 24.7 HRb, with variations in the addition of 5% SiO2 by 26.7 HRb, and with variations in the addition of SiO2 7 % of 27.9 HRb. Whereas the value of aluminum raw impact testing was 0.22 J / mm2, with variations of the addition of 3% SiO2 by 0.18 J/ mm2, with variations of the addition of 5% SiO2 by 0.15 J/mm2, and with variations of the addition of 7% SiO2 of 0.11 J/mm2, this value is the average value. The conclusion from the process of re-casting (remelting) is the effect of adding SiO2 compounds to aluminum affect the hardness results, the more levels of SiO2, the higher the value of hardness. Key words: Used beverage can aluminum, Silicon Dioxide (SiO2), remelting, melting temperature, gravity casting.