ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA BIOAKTIF FUNGI YANG BERASOSIASI DENGAN SPONGE LAUT PERAIRAN TELUK LAMPUNG
| Main Author: | DEWI CITRA ARIANI, 1317011012 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/62503/1/1.%20ABSTRAK-ABSTRACT.pdf http://digilib.unila.ac.id/62503/2/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/62503/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/62503/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar metabolit bioaktif pada awalnya diproduksi oleh mikroorganisme yang berasal organisme laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi metabolit bioaktif dari fungi yang berasosiasi dengan sponge laut. Dalam penelitian ini, 2 sponge dan 1 organisme laut tidak dikenal dikumpulkan di Kepulauan Tegal, Teluk Lampung. Dengan metode pengayaan, 2 fungi, CF1 dan CF2 diisolasi dari sponge (CS1 dan CS2) dan 2 fungi lainnya dari organisme laut yang tidak teridentifikasi (CS3). Isolat diko-kultivasi dengan S. aureus lalu dilakukan skrining aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat (EtOAc) menggunakan indikator resazurin dalam plat mikrotiter 96 lubang. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak EtOAc menghambat pertumbuhan S. aureus pada level 100 g. Untuk analisis lebih lanjut, ekstrak EtOAc (836,7 mg) dilakukan beberapa langkah kromatografi untuk mendapatkan senyawa CAG3F7 (8 mg). Interpretasi spektrum IR menunjukkan peregangan lebar getaran O-H dari asam karboksilat pada 3276 cm-1, keton aromatik pada 1669 cm-1, peregangan getaran C-O asam karboksilat pada 1244 cm-1, dan tekukan out-plane C-H aromatik pada 745 cm-1. Analisis spektrum UPLCMS menunjukkan puncak ion m/z 507,17 [M + H]+ dan berdasarkan pada Human Metabolomics Database (HMDB), senyawa CAG3F7 diketahui memiliki rumus molekul C30H35O7 dengan kerangka chroman pada strukturnya. Terakhir, analisis konsentrasi hambat minimum senyawa CAG3F7 menunjukkan aktivitasnya pada 50 g. Dapat disimpulkan bahwa CAG3F7 memiliki potensi sebagai senyawa antibakteri terhadap S. aureus. _____ Kata kunci : chroman, fungi, sponge, Staphylococcus aureus. ABSTRACT Several studies have shown that most bioactive metabolites were originally produced by marine organism-derived microorganisms. This study aims to isolate and to characterize bioactive metabolites from fungi associated with marine sponge. In this research, 2 sponges and 1 unidentified marine organism were collected at Tegal Islands, Lampung Bay. Using enrichment method, 2 fungi, CF1 and CF2 were isolated from sponges (CS1 and CS2) and 2 other fungi from unidentified marine organism (CS3). The isolates were co-cultivated with S. aureus and then, the ethyl acetat (EtOAc) extract were screened for antibacterial activity using indicator resazurin in microplate 96 wells. The result showed the extract EtOAc inhibits the growth of S. aureus at the level 100 g. For further analysis, the EtOAc extract (836,7 mg) was subjected to several steps of chromatography to obtain CAG3F7 compound (8 mg). The IR spectrums interpretation showed broad vibration stretching of O-H at 3276 cm-1 from carboxylic acid, aromatic ketone at 1669 cm-1, vibration stretching of C-O carboxylic acid at 1244 cm-1, and out-plane C-H bending aromatic at 745 cm-1. Analysis UPLCMS spectrum showed ion peak m/z 507,17 [M+H]+ and based on the Human Metabolomics Database (HMDB), the CAG3F7 compound is known to have the molecular formula C30H35O7 with the chroman skeleton on its structure. Finally, the minimum inhibitory concentration analysis of CAG3F7 showed activity at 50 g. It can be concluded that CAG3F7 has potential as an antibacterial compound against S. aureus. _____ Keywords : chroman, fungus, sponge, Staphylococcus aureus.