IDENTIFIKASI UPAYA KONSERVASI ANGGOTA HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN HAYATI DI HUTAN LINDUNG BUKIT RIGIS, PROVINSI LAMPUNG

Main Author: ANGGUN FRESHELIA, 1614151016
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS PERTANIAN , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/62447/1/ABSTRAK-ABSTRACT.pdf
http://digilib.unila.ac.id/62447/2/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/62447/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/62447/
Daftar Isi:
  • Hutan Kemasyarakatan (HKm) merupakan salah satu solusi dari pemerintah dalam memberikan akses legal kepada masyarakat setempat untuk mengelola dan melestarikan sumber daya hutan. Anggota HKm menjadi salah satu penentu kelestarian keanekaragaman hayati. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengidentifikasi keanekaragaman hayati pada taksa tertentu (tumbuhan tingkat pohon, mamalia, burung, dan insekta), menganalisis upaya konservasi anggota HKm Bina Wana dalam perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan teknik sensus. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota sub kelompok 1 HKm Bina Wana. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi di lapangan, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui metode Rapid Agro-Biodiversity Appraisal (RABA), analisis keanekaragaman flora-fauna, UU nomor 5 tahun 1990, Permen LHK nomor 106 tahun 2018, status IUCN dan CITES. Hasil penelitian menunjukkan terdapat total 26 jenis pohon, 22 jenis burung, 6 jenis mamalia dan 10 jenis insekta pada ketiga blok di HKm, dengan H’ tertinggi pada blok perlindungan 2,269. Terdapat Flora yang status perlindungannya rentan(VU) yaitu tisuk (Hibiscus macrophyllus Roxb., 1814), dan status genting (EN) yaitu tenam (Anisoptera marginata Korth., 1841). Terdapat fauna dengan status perlindungannya hampir terancam (NT) yaitu takur warna warni (Psilopogon mystacophanos Temminck, 1824) dan cica daun kecil (Chloropsis cyanopogon Temminck, 1829), simpai (Presbytis melalophos Raffles, 1921) dan siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1921) berstatus terancam punah (EN), dan rangkong gading (Buceros vigil Forster, 1781) berstatus kritis (CR). Upaya perlindungan keanekaragaman hayati di HKm Bina Wana berupa penyadartahuan bahaya illegal logging, penggunaan pupuk organik, penanaman pohon, penetapan sanksi bagi anggota HKm penebang pohon di HKm Bina Wana dan kaderisasi pemuda. Tiga upaya pengawetan keanekaragaman hayati di HKm Bina Wana berupa identifikasi tumbuhan dan satwa langka di HKm Bina Wana, pelestarian pohon serta penggiringan fauna. Empat upaya pemanfaatan keanekaragaman hayati di HKm Bina Wana berupa peningkatan nilai guna produk hasil hutan, program kebun bibit desa, pemanfaatan HHBK di lahan HKm, dan pengumpulan kayu bakar. Kata kunci: Keanekaragaman hayati, HKm, konservasi, upaya, Bina Wana