PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TERHADAP LAJU INFILTRASI TANAH PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TAHUN KE-32 DI LAHAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG

Main Author: PRANATA ARWAN DINU, 1514121145
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS PERTANIAN , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/61717/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61717/15/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61717/16/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61717/
Daftar Isi:
  • Pengolahan tanah dan pemupukan akan berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah yang salah satunya dicirikan oleh ketersediaan bahan organik tanah. Ketersediaan bahan organik salah satunya dapat meningkatkan infiltrasi tanah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan nitrogen terhadap laju infiltrasi tanah, serta untuk mengetahui interaksi antara sistem olah tanah dan pemupukan nitrogen terhadap laju infiltrasi tanah. Faktor pertama adalah sistem olah tanah yaitu T1 = olah tanah intensif, T2 = olah tanah minimum, T3 = tanpa olah tanah, dan faktor kedua adalah pemupukan nitrogen yaitu N0 = 0 kg N ha-1 dan N1= 200 kg N ha-1. Data laju infiltrasi akhir diperoleh dari nilai laju infiltrasi akhir yang tertera pada borang pengisian laju infiltrasi. Setelah laju infiltrasi dari setiap perlakuan didapatkan, masing-masing laju infiltrasi ditentukan klasifikasinya yang didasarkan pada klasifikasi laju infiltrasi tanah. Nilai sorptivitas diperoleh dari jumlah air yang ditambahkan sebelum mencapai titik laju infiltrasi konstan. Nilai sorptivitas sesuai teori diperoleh dengan persamaan sebagai berikut : Sorptivitas (S) = Porositas (η) – Kadar Air awal. Untuk mengetahui tingkat kepercayaan data dalam setiap ulangan digunakan interval kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah intensif memiliki nilai laju infiltrasi lebih cepat dibanding olah tanah konservasi. Kombinasi pemupukan nitrogen 200 kg N ha-1 dengan tanpa olah intensif (N2T1) cenderung meningkatkan laju infiltrasi lebih tinggi dibanding olah tanah konservasi. Kelas laju infiltrasi tanah pada setiap kombinasi perlakuan sistem olah tanah dan pemupukan nitrogen masuk kedalam kelas cepat-agak lambat. Kata kunci : infiltrasi tanah, pemupukan nitrogen, sistem olah tanah