UJI KINERJA MESIN PEMOTONG BIBIT SINGKONG (PETOKONG) DOUBLE BLOCK CUTTER MENGGUNAKAN 3 VARIETAS BATANG SINGKONG
Main Author: | YUNI SAFITRI, 1614071006 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/61528/1/1.%20ABSTRAK%20%28ABSTRACT%29.pdf http://digilib.unila.ac.id/61528/2/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/61528/3/3.%20SKRIPSI%20FULL%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/61528/ |
Daftar Isi:
- Singkong merupakan komoditi tanaman pangan yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat, bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, jumlah produksi singkong di Indonesia mencapai 21.801.415 ton/tahun dengan luas lahan panen mencapai 949.253 hektar. Produksi singkong di Provinsi Lampung mengalami peningkatan yang dominan dikarenakan banyaknya industri-industri pengolahan singkong besar yang masuk. Menurut data BPS Lampung (2017), produksi singkong Provinsi Lampung sebesar 8,45 juta ton, setara dengan andil sebesar 35,33% untuk produksi keseluruhan di Indonesia. Singkong merupakan tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan dengan cara vegatatif alami yaitu dengan cara umbi akar yang tumbuh dengan cara penanaman batang singkong yang telah dipotong menjadi bibit singkong. Provinsi Lampung memiliki luas areal pertanaman singkong mencapai 342.100 ha akan membutuhkan ketersediaan bibit singkong yang relatif banyak. Bibit singkong yang banyak digunakan dan ditanam petani selama ini merupakan bibit singkong yang diproduksi dengan cara tradisional yaitu memotong batang singkong menggunakan golok/parang yang membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk mengatasi permasahalan tersebut, dirancang bangun mesin pemotong bibit singkong (petokong) double block cutter. Mesin Petokong perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan adanya keberadaan beberapa varietas tanaman singkong di Provinsi Lampung. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji kinerja mesin pemotong bibit singkong (petokong) double block cutter menggunakan 3 varietas batang singkong. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) dengan faktor pertama jumlah umpan batang singkong dan faktor kedua varietas batang singkong. Masing-masing faktor memiliki 3 taraf/perlakuan dengan kombinasi perlakuan faktor 1 dan faktor 2 diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas kerja terbesar yang dicapai 17.512 bibit/jam. Penggunaan bahan bakar paling sedikit 1,53 liter/jam. Tingkat keseragaman bibit singkong menggunakan mesin petokong double bock cutter sebesar 98% dengan tingkat kerusakan bibit 3%. Hasil uji tumbuh bibit singkong dengan tampilan munculnya perakaran membuktikan bahwa pemotongan bibit singkong menggunakan mesin petokong double block cutter memiliki persentase pertumbuhan paling tinggi yaitu 100% jika dibandingkan bibit singkong hasil pemotongan dengan menggunakan golok yaitu 88% dan menggunakan gergaji yaitu 96%. Kata Kunci : Singkong, batang singkong, bibit singkong, mesin pemotong bibit singkong (petokong).