UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) UNTUK MENCEGAH KATARAK DENGAN HEWAN COBA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI SODIUM SELENIT
| Main Author: | BRENDA WIDYA KENCANA , 1618011164 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
UNIVERSITAS LAMPUNG
, 2020
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/61523/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/61523/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/61523/3/SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/61523/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) UNTUK MENCEGAH KATARAK PADA HEWAN COBA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI SODIUM SELENIT Oleh BRENDA WIDYA KENCANA Latar Belakang: Katarak merupakan kekeruhan pada lensa dan penyebab kebutaan nomor satu di dunia. Penyebab dasar terjadinya katarak aadalah stres oksidatif. Sodium selenit merupakan salah satu sumber oksidan yang dapat menyebabkan stres oksidaftif. Saat ini, satu-satunya pengobatan yang tersedia untuk katarak adalah ekstraksi bedah lensa katarak yang diikuti oleh penggantian dengan implan sintetik dan memiliki berbagai komplikasi. Salah satu sumber antioksidan yang baik adalah daun kelor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas ekstrak daun kelor untuk pencegahan katarak. Metode: Penelitian ini menggunakan 40 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol (K) diberi aquades secara ad libitum. Kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) diberi sodium selenit 15um/kgBB secara subkutan dan diberikan ekstrak daun kelor secara oral dengan dosis 72 mg/200 gr, 144 mg/200 g, 288 mg/200 g selama 14 hari. Hari ke 14 mata tikus diamati secara mikroskopis dan diambil untuk melakukan pemeriksaan histopatologi. Data penilaian makroskopis diuji dengan Kruskal Wallis dan Post hoc Man U Whitney, sedangkan data penilaian mikroskopis diuji dengan one way ANOVA welch dan Post hoc Games Howell Hasil: Tingkat kekeruhan lensa secara makroskopis tertinggi adalah kelompok K2, diikuti oleh P1, P2, P3, dan yang terendah adalah K1 (p=0,00). Terdapat perbedaan yang bermakna di seluruh kelompok perlakuan (p<0,05), kecuali antara K2 dengan P1 dan P2 dengan P2. Rerata luas kekeruhan lensa secara mikroskopis adalah K1= 2,07 10 5 μm 2, , K2= 24,96 10 5 μm 2 , P1= 23,18 10 5 μm , P2= 11,79 10 5 μm 2 , P3= 5,88 10 5 μm 2 (p=0,00). Terdapat perbedaan bermakna pada semua kelompok perlakuan (p<0,05), kecuali antara K2 dengan P1 dan antara P2 dengan P3. Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kelor untuk mencegah katarak pada hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenit. Kata kunci: katarak, Moringa, perubahan kekeruhan, sodium selenit 2 ABSTRACT THE EFFECTIVENESS OF KELOR’S LEAF (Moringa oleifera) EXTRACT TO PREVENT CATARACT ON WHITE RAT (Rattus norvegicus) INDUCED BY SODIUM SELENITE BY BRENDA WIDYA KENCANA Backgrounds: Cataract is a lens opacification and the first cause of blindness in the world. The basic cause of cataracts is oxidative stress. Sodium selenit is one source of oxidants that can cause oxidative stress. Nowadays, the only treatment that available for cataracts is cataract lens extraction which is followed by replacement with synthetic lens implants and has various complications. One of good source of antioxidants is Moringa leaves. Therefore, this study aims to look at the effectiveness of Moringa leaf extract for the prevention of cataracts Methods: This study used 40 rats divided into 5 groups. The control group (K) was given distilled water ad libitum. The treatment group (P1, P2, and P3) were given subcutaneous sodium selenit 15um / kgBB and given Moringa leaf extract orally at 72 mg / 200 gr, 144 mg / 200 g, and 288 mg / 200 g for 14 days. On day 14, rat’s eyes were observed and extracted for histopathological examination. Data from macroscopic examination were tested with Kruskal Wallis and Post Hoc Man U Whitney, while data from microscopic examination were tested with one way ANOVA welch and Post Hoc Games Howell. Results: The highest lens turbidity macroscopically is K2, followed with P1, P2, P3, and the lowest is K1 (p= 0,00). There are significant difference in all treatment groups (p<0,05), except between K2 with P1 and between P2 with P3. The microscopic width of the lens turbidity are K1 = 2.07 105 μm2, K2 = 24.96 105 μm2, P1 = 23.18 105 μm2, P2 = 11.79 105 μm2, P3 = 5.88 105 μm2 (p=0,000) and there are also significant difference in all treatment groups (p <0.05), except between K2 with P1 and between P2 with P3. Conclusion: There is an effect of giving Moringa leaf extract to prevent cataracts in white rat (Rattus norvegicus) induced by sodium selenit. Keywords: cataracts, changes in turbidity, moringa, sodium selenit