STUDI BUDIDAYA KERANG HIJAU (Perna viridis L.) BRDASARKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT (Pb, Cd, Hg DAN Cu) DI PERAIRAN KOTA BANDARLAMPUNG

Main Author: SRI HARIATI , 1520011006
Format: Masters NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/61285/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61285/2/TESIS%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61285/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61285/
Daftar Isi:
  • Kerang hijau merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan di perairan kota Bandarlampung yang dipengaruhi salah satunya oleh faktor logam berat. Logam berat merupakan unsur kimia yang dianggap sebagai penyebab pencemaran air dan dapat membahayakan kehidupan organisme serta efeknya secara tidak langsung dapat merugikan kesehatan manusia. Penelitian ini dilakukan di perairan Kota Bandarlampung dengan tujuan untuk mengetahui kandungan logam berat (Pb,Cd, Hg dan Cu) di perairan dan di kerang hijau yang dibudidayakan di perairan kota Bandarlampung serta untuk mengevaluasi kelayakan budidaya kerang hijau berdasarkan kandungan logam berat tersebut. Hasil analisis laboratorium diperoleh rata-rata kandungan logam Pb di air sebesar <0,001-0,0014 mg/l, Cd < 0,001 mg/l, Hg tidak terdeteksi dan Cu sebesar 0,005 – 0,0388 mg/l. Kandungan sedimen Pb sebesar 90,699 – 213,173 mg/kg, Cd sebesar 1,824-4,039 mg/kg, Hg 0,0237 – 0,0520 mg/kg dan Cu sebesar 8,398 – 24,655 mg/kg. Kandungan logam berat pada air masih di bawah baku mutu berdasarkan baku mutu air laut untuk biota laut PerMen LH no.51 Tahun 2004 sedangkan untuk logam berat Pb dan Cd pada sedimen di atas baku mutu dan untuk Hg dan Cu masih di bawah baku mutu USA (EPA) 2004. Kandungan logam berat di kerang untuk Pb 0,194- 0,324 mg/kg, Cd 0,127-215 mg/kg, Hg tidak terdeteksi dam Cu sebesar 0,023-0,403 mg/kg. Kandungan logam berat ini masih di bawah baku mutu SNI 7387 : 2009 Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Budidaya kerang hijau aman dilakukan di perairan kota Bandarlampung berdasarkan kandungan logam berat (Pb, Cd, Hg dan Cu) Kata Kunci: Logam berat (Pb, Cd, Hg dan Cu), Sedimen, kerang hijau, Kota Bandarlampung abstract Green mussels is one of the commodities that is widely cultivated in Bandarlampung waters which is influenced by heavy metal factors. Heavy metal is a chemical element that is considered as a cause of water pollution and can endanger the life of organisms and their indirectly harm effects on human health. This research was conducted in the waters of Bandarlampung City with the aim to determine the content of heavy metals (Pb, Cd, Hg and Cu) in the waters and in green mussel cultivated in Bandarlampung waters and to evaluate the feasibility of cultivating green mussel based on its content of heavy metals. Laboratory analysis results show an average of Pb metal content in water <0.001-0.0014 mg / l, Cd <0.001 mg / l, Hg is undetectable and Cu 0.005 - 0.0388 mg / l, while Pb in sediment 90.699 - 213,173 mg / kg, Cd 1,824-4,039 mg / kg, Hg 0,0237 - 0,0520 mg / kg and Cu 8,398 - 24,655 mg / kg. The content of heavy metals in water is still below the quality standard based on sea water quality standard for marine biota as in PerMen LH no.51 of 2004. Based on USA quality standard (EPA ) 2004, for heavy metals of Pb and Cd in sediments are above the quality standard and for Hg and Cu are still below the quality standard . The content of heavy metals in shells for Pb is 0,194-0,324 mg / kg, Cd is 0,127-215 mg / kg, Hg is undetectable, Cu is 0,023-0,403 mg / kg. The content of these heavy metals are still below the SNI 7387: 2009 quality standard maximum limit of heavy metal contamination in food. Green mussel cultivation is safe to conduct in Bandarlampung waters based on heavy metal content (Pb, Cd, Hg and Cu) Keywords: Heavy metals (Pb, Cd, Hg and Cu), sediments, green mussel, and Bandarlampung