STUDI PEMATAHAN DORMANSI BENIH BOTANI UBI KAYU DAN EVALUASI KERAGAMAN FENOTIPE POPULASI F1 BEBERAPA KLON UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz)

Main Author: JULIA AGUSTINA, 1524011003
Format: Masters NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/61248/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61248/17/TESIS%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61248/18/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61248/
Daftar Isi:
  • Pemuliaan tanaman berperan dalam proses perakitan varietas unggul. Tahapan perakitan varietas unggul ubi kayu meliputi perluasan keragaman genetik, seleksi, dan pengujian daya hasil. Masalah yang dihadapi oleh pemulia dalam merakit varietas unggul ubi kayu adalah bagaimana cara mengecambahkan biji botani ubi kayu secara cepat dan serempak serta persentase perkecambahan yang relatif rendah. Kendala dalam mengecambahkan benih adalah adanya masa dormansi dari benih ubi kayu. Seleksi yang dilakukan dalam perakitan varietas unggul ubi kayu umumnya dilakukan pada generasi F1. Luasnya keragaman menunjukkan terdapat peluang besar untuk menyeleksi sifat-sifat yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi pengaruh sifat kulit benih terhadap dormansi biji botani ubi kayu; (2) Mengetahui metode pematahan dormansi yang dapat mempercepat proses pematahan dormansi biji botani ubi kayu; (3) Mengevaluasi keragaman fenotipe populasi F1 ubi kayu. Julia Agustina Penelitian ini dilakukan dalam tiga percobaanan, yaitu: (1) Identifikasi pengaruh sifat fisik biji terhadap dormansi biji botani ubi kayu; (2) Evaluasi metode pematahan dormansi yang dapat mempercepat pematahan dormansi; dan (3) Evaluasi keragaman fenotipe populasi F1 ubi kayu. Percobaan (1) dilakukan pengamatan terhadap kekerasan, struktur dan morfologi kulit biji botani ubi kayu. Percobaan (2) pematahan dormansi dengan 3 perlakuan yaitu: Tanpa perlakuan, Pelepasan caruncle biji, dan perendaman pada larutan H2SO4 0,75%. Percobaan ini menggunakan 2 faktor perlakuan yang disusun secara faktorial (3x5) dalam Rancangan acak lengkap (RAL) dan diulang 2 kali. Faktor pertama perlakuan pematahan dormansi sedangkan faktor kedua 5 klon ubi kayu yaitu UJ 3, UJ 5, Malang 6, GM I dan Bendo 3. Percobaan (3) dilakukan dengan mengamati peubah vegetatif untuk karakter warna pucuk daun, warna permukaan atas dan bawah tangkai daun serta jumlah lobus sesuai dengan (Fukuda dkk.,2010) kemudian keragaman fenotipe pada populasi F1 dibandingkan dengan fenotipe tetua betina. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sifat fisik kulit yaitu ketebalan kulit dan kekerasan kulit biji botani ubi kayu mempengaruhi dormansi biji botani ubi kayu; Perlakuan fisik dengan pelepasan caruncle menunjukkan perkecambahan yang lebih baik yaitu sebesar 34% dibandingkan dengan perlakuan lainnya; selain itu terdapat keragaman fenotipe luas, sedang dan sempit pada populasi F1 klon ubi kayu diamati yaitu UJ 3, UJ5, Malang 6, GM I dan Bendo 3 yang dievaluasi untuk karakter warna pucuk daun, warna permukaan atas dan bawah tangkai daun. _____________ Kata kunci: caruncle, dormansi benih, fenotipe parental, fenotipe rekombinan, tingkat keragaman fenotipe, seleksi, H2SO4