PENGARUH PEMAPARAN MEDAN MAGNET 0,2 mT TERHADAP KETAHANAN PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annumL.) YANG DIINFEKSI Fusarium sp

Main Author: Nasyiatul Himmah, 1727021010
Format: Masters NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/61154/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61154/2/TESIS%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61154/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/61154/
Daftar Isi:
  • Cabai merupakan tanaman holtikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Namun budidaya cabai masih menemui banyak kendala salah satunya jamur patogen Fusarium sp. yang dapat mengakibatkan kematian dan gagal panen. Medan magnet diketahui dapat digunakan untuk meningkatkan metabolisme dan menjaga ketahanan tanaman sehingga baik vigor maupun produksi tanaman meningkat. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pemaparan medan magnet 0,2 mT pada benih tomat dapat mempertahankan perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan vegetatif tanaman dari benih yang diinfeksi Fusarium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama paparan medan magnet 0,2 mT yang paling baik pada benih cabai yang diinfeksi Fusarium sp. pada fase pertumbuhan vegetatif cabai merah. Penelitian disusun secara faktorial menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama benih cabai merah diinduksi medan magnet 0,2 mT selama 0 menit (M0), 7 menit 48 detik (M7), dan 15 menit 36 detik (M15). Faktor kedua infeksi suspensi Fusarium sp. selama 0 menit (F0) dan 60 menit (F60) dengan ulangan 5 kali. Hasil Anova dan uji Fisher pada α=5% menunjukkan: 1) interaksi perlakuan paparan medan magnet 0,2 mT dan infeksi Fusarium sp. (MxF) pada benih cabai memberikan pengaruh yang nyata terhadap indeks vigor, daya berkecambah, tinggi tanaman 28 hst, luas daun 28 hst, kandungan klorofil, berat kering tanaman dan lignin, 2) Paparan medan magnet 0,2 mT cenderung meningkatkan tinggi tanaman 28 hst, luas daun 28 hst, berat kering tanaman 21 hst, kandungan klorofil dan lignin, 3) Pemaparan medan magnet 0,2 mT selama 15 menit 36 detik lebih efektif untuk menghambat patogenitas Fusarium sp. daripada waktu paparan 7 menit 48 detik. Kata Kunci : Tanaman cabai merah, Fusarium sp., medan magnet ABSTRACT Chili is a horticultural crop with high economic value. But the cultivation of chili still faces many obstacles, one of which is the pathogenic Fusarium sp. which can cause death and crop failure. Magnetic fields are known to be used to increase metabolism and maintain plant resistance so that both vigor and plant production increase. Earlier research proved that exposure to a magnetic field of 0.2 mT in tomato seeds can maintain germination, growth and development of vegetative plants from seed infected Fusarium sp. This research aims to determine the effect of long exposure to a magnetic field of 0.2 mT of the nicest on the seeds of chili were infected by Fusarium sp. in the vegetative growth phase of red chili. The research was conducted factorially using a randomized block design (RBD) with two factors. The first factor was the red chili seeds induced a magnetic field of 0.2 mT for 0 minutes (M0), 7 minutes 48 seconds (M7), and 15 minutes 36 seconds (M15). The second factor is Fusarium sp. for 0 minutes (F0) and 60 minutes (F60) with 5 repetitions. Results Anova test and Fisher at α = 5% indicate : 1) the interaction of treatment exposure to a magnetic field of 0.2 mT and infection Fusarium sp. (MxF) on chilli seeds have a significant effect on the vigor index, germination, plant height 28 DAP, leaf area 28 DAP, chlorophyll content, dry weight and lignin, 2) Exposure to magnetic fields 0.2 mT tends to increase plant height 28 DAP, leaf area 28 DAP, plant dry weight 21 DAP, chlorophyll content and lignin, 3) Exposure of 0.2 mT magnetic field for 15 minutes 36 seconds is more effective to inhibit the pathogenicity of Fusarium sp. than the exposure time of 7 minutes 48 seconds. Keywords: Red chili plants, Fusarium sp., Magnetic field