PERANAN PEMILIK ADOK SUTTAN BUAY TAMBA PUPUS DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI(Studi Pada Badan Permusyawaratan Desa, Desa Padang Ratu, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran)
Main Author: | ZUHRI AGUSTIAN , 1516031051 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/60857/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/60857/3/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/60857/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/60857/ |
Daftar Isi:
- Adok merupakan gelar adat yang diberikan kepada seseorang (tergantung kedudukan dan fungsinya) pada masyarakat adat Lampung. Dalam masyarakat Lampung, seorang penyandang adok disebut punyimbang. Gelar Punyimbang ini sangat dihormati dalam adat karena menjadi penentu dalam proses pengambilan keputusan. Komunikasi antar anggota pemilik adok yang terdapat dalam kelompok masyarakat adat Pubian Telu Suku terutama Buay Tambakh Pupus memiliki peran serta dalam proses komunikasi di organisasi Desa Padang Ratu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pemilik adok suttan Buay Tambakh Pupus dalam komunikasi organisasi pada Badan Permusyawaratan Desa, Desa Padang Ratu. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi hasil penelitian. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Pemilik adok suttan sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa Padang Ratu telah memiliki peranan di Badan Permusyawaratan Desa Padang Ratu. Pemilik adok suttan telah dapat melaksanakan peranan dalam mengayomi keluh kesah dan aspirasi masyarakat, tauladan dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan untuk anggota BPD, dan menjadikan keputusan bersama dalam penyelesaian masalah. Pola komunikasi organisasi pemilik adok suttan sudah baik pada komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi ke atas (upward communication), komunikasi horizontal di Badan Permusyawaratan Desa Padang Ratu. Kata kunci: Peranan, Pemilik Adok, Komunikasi Organisasi Adok is a traditional title given to someone (depends on their position and function) in Lampung traditional community. In Lampung society, a person with adok is called punyimbang. This Punyimbang title is highly respected in adat because it becomes a determine factor in the decision making process. Communication between the members of the adok owner in the Indigenous Pubian Telu Suku group, especially Buay Tambakh Pupus, has a role in communication process in the Padang Ratu Village organization. The purpose of this study to determine the role of the owner of the adok suttan Buay Tambakh Pupus in organizational communication at the Village Consultative agency, Padang Ratu Village. This type of the study is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques carried out by observation, interviews, and documentation of research results. Source of data comes from primary and secondary data. Based on the results of the study, it was found that the owner of Adok Suttan as Chairperson of the Padang Ratu Village Consultative had a role in the Padang Ratu Village Consultative agency. The owner of Adok Suttan has been able to carry out a role in protecting people complaints and aspirations, role models in carried out work responsibilities for BPD members, and make joint decisions in solving problems. The communication patterns of the organization of the owner of adok suttan are already good in downward communication, upward communication, horizontal communication in the Padang Ratu Village Consultative. Keywords: Role, Adok Owner, Organizational Communication