PENGARUH IAA (indole acetic acid) DAN NAA (naphthaleneacetic acid) TERHADAP PENGAKARAN SETEK SATU BUKU KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner)

Main Author: MUHAMMAD FADLI, 1414121157
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS PERTANIAN , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/60783/1/1.%20ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/60783/2/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/60783/3/3.%20SKRIPSI%20FULL%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/60783/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK PENGARUH IAA (indole acetic acid) DAN NAA (naphthaleneacetic acid) TERHADAP PENGAKARAN SETEK SATU BUKU KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) Oleh MUHAMMAD FADLI Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas ekspor penting di Indonesia. Perkembangan luas areal kopi di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Namun, produksi kopi robusta selalu menurun tiap tahunnya. Upaya mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki pengelolaan kebun dan penyediaan bibit unggul. Upaya penyediaan bibit unggul dilakukan dengan perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan teknik setek satu buku untuk mendapatkan bibit klonal yang memiliki sifat yang sama dengan induknya. Untuk meningkatkan pengakaran setek, digunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berupa auksin IAA (indole acetic acid) dan NAA (napthaleneacetic acid). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh auksin IAA atau NAA terhadap pengakaran setek satu buku kopi robusta. Penelitian ini dilaksanakan di rumah tanaman bernaung paranet (50%) yang terletak di Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung pada bulan April sampai dengan Juli 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial (2 x 4). Muhammad Fadli Perlakuan yang digunakan yaitu jenis auksin IAA dan NAA. Masing-masing perlakuan diberikan tingkatan konsentrasi yang sama yaitu 0, 1000, 2000, dan 3000 ppm. Setiap satuan percobaan terdiri dari 5 setek satu buku yang diambil dari cabang orthotropik tanaman kopi robusta berumur kurang lebih 3 tahun. Data hasil pengamatan diuji homogenitas menggunakan uji Levene kemudian dianalisis dengan analisis ragam (ANARA) dan diuji lanjut dengan BNT 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa: (1) Aplikasi auksin IAA atau NAA meningkatkan pengakaran setek; (2) Auksin NAA lebih efektif meningkatkan pengakaran dibandingkan IAA; (3) Peningkatan konsentrasi auksin 1000–3000 ppm menyebabkan peningkatan pengakaran setek; (4) Aplikasi auksin IAA atau NAA menekan pertumbuhan tunas pada setek; (5) Terdapat interaksi antara jenis auksin dan tingkat konsentrasinya terhadap jumlah akar primer setek satu buku kopi robusta. Kata kunci : IAA, konsentrasi auksin, NAA, setek satu buku