PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) ORGANIK TERHADAP KADAR High Density Lipoprotein (HDL) TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR Sprague Dawley YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK
| Main Author: | SYAFITRI, 1618011127 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS KEDOKTERAN
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/60604/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/60604/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/60604/3/SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/60604/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) ORGANIK TERHADAP KADAR High Density Lipoprotein (HDL) TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR Sprague Dawley YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Oleh SYAFITRI Latar Belakang: Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kadar LDL (Low Density Lipoprotein), kadar trigliserida dan penurunan kadar HDL (High Density Lipoprotein). Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor terbesar yang berperan dalam insidensi penyakit kardiovaskular. Flavonoid dalam seledri organik memiliki efek antihiperlipidemia dan antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rerata kadar HDL setelah diberikan ekstrak seledri organik. Metode: penelitian true experimental dengan desain penelitian post test controlled only group design menggunakan 25 tikus putih (Rattus novergicus L.)galur Sprague dawley yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K-) diberikan pakan standar, kontrol positif (+) diberikan pakan standar dan kuning telur puyuh, pada kelompok perlakua 1 (P1), Perlakuan 2 (P2) dan Perlakuan 3 (P3) diberikan pakan standar, kuning telur puyuh dan dosis ekstrak seledri organik dengan dosis masing-masing 25 mg/ 200gBB, 50 mg/ 200gBB dan 100mg/ 200gBB selama 28 hari. Hasil: Peningkatan dosis ekstrak seledri organik yang diberikan pada tikus putih diikuti dengan peningkatan kadar HDL tikus tersebut. Ekstrak seledri organik dengan dosis 25, 50 dan 100 mg/ 200 gBB menunjukkan rerata kadar HDL sebesar 22,6 mg/dl, 25 mg/dl dan 33,8 mg/ dl. Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak seledri (Apium graveolens L.) organik terhadap rerata HDL tikus putih (Rattus novergicus L.) yang diberi pakan tinggi lemak. Kata Kunci: Apium graveolens L., High Density Lipoprotein, Hiperlipidemia, Pakan tinggi lemak. ABSTRACT The Effect of Organic Celery Extract (Apium graveolen L.) to High Density Lipoprotein (HDL) Level of White Rat (Rattus novergicus) Sprague dawley Strain Given High Fat Diet By SYAFITRI Background: Hyperlipidemia is characterized by an increase in total cholesterol, Low Density Lipoprotein (LDL) levels, triglyceride levels and decrease in High Density Lipoprotein (HDL). Hyperlipidemia is one of the biggest factors that play a role in the incidence of cardiovascular disease. Flavonoids in organic celery have antyhiperlipidemia and antihypertensive effects. The purpose of this study was to find out the average of HDL levels after organic celery extract was given. Method: The study a true experimental study with post test controlled only group design using 25 Sprague dawley strain white rats which were divided into 5 groups, namely negative control (K-) given standard feed, positive control (K+) induced by high fat feed and standard feed. In treatment group, 1 group, 2 group and 3 group given standard and high fat feed and also given organic celery extract each of 25 mg/ 200 g body weight, 50 mg/ 200 g body weight and 100 mg/ 200 g body weight. Result: Increasing the dose of organic celery extract given to white rats was followed by an increase in HDL levels of these rats. Organic celery extract at dose of 25, 50, and 100 mg/ 200gBB showed average HDL levels of 22,6 mg/dl, 25 mg/dl and 33,8mg/dl. Conclusion: There is an effect of organic celery extract (Apium graveolens L.) on HDL levels in male Rattus novergicus L. Sprague dawley strain which fed by high fats diet. Keywords: Apium graveolens L., High Density Lipoprotein, High Fat Feed, Hyperlipidemia.