PEMETAAN DAN ANALISIS LAND SUBSIDENCE DI KOTA BANDAR LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERSISTENT SCATTERER INTERFEROMETRY SAR PADA CITRA ALOS-PALSAR DAN SENTINEL-1
Main Author: | AZIZ FAJAR SETIAWAN, 1415051013 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS TEKNIK
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/60327/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/60327/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/60327/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/60327/ |
Daftar Isi:
- Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota di Indonesia yang berpotensi mengalami land subsidence sebagai akibat dari aktivitas manusia serta fenomena geologi yang terjadi. Sebelumnya telah dilakukan studi land subsidence dengan metode SBAS untuk periode tahun 2006-2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil metode PS dan SBAS, serta untuk mengidentifikasi dan menganalisis land subsidence di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan 11 data ALOS Palsar tahun 2006-2010 dan 41 data Sentinel 1 tahun 2017-2018 yang dikombinasikan masing-masing untuk menghasilkan interferogram untuk kemudian diinversi dengan algoritma PS. Titik PS (Persistent Scatterer) dipilih berdasarkan Amplitude Dispersion Index dan Amplitude Stability Index dengan tujuan untuk mengkoreksi pengaruh atmosfer. Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa pada rentang tahun 2006–2010 serta2017–2018 telah terjadi peningkatan kecepatan deformasi (land subsidence) rata-rata sebesar 4 mm/tahun. Pada beberapa daerah yaitu di Bakung, Kangkung, Sukaraja, Way Lunik, dan Panjang Utara mengalami land subsidence dengan kecepatan rata-rata lebih dari 5 mm/tahun, dimana yang tertinggi berada di daerah Way Lunik (kawasan industri) dengan kecepatan rata-rata sebesar 13 mm/tahun. Land subsidence yang terjadi diduga disebabkan oleh kondisi geologi dekat permukaan serta aktivitas manusia seperti alih fungsi lahan dan ekstraksi air tanah. Land subsidence yang terjadi kemudian berimplikasi terhadap terjadinya banjir rob di daerah pesisir.