STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING LAMPUNG MENJADI PELABUHAN PERIKANAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECO FISHING PORT )

Main Author: ZAINAL K, 1720011015
Format: Masters NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/60303/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/60303/17/TESIS%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/60303/2/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/60303/
Daftar Isi:
  • Pelabuhan perikanan dalam pengelolaannya tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi dan sosial, tetapi aspek ekologi juga penting di perhatikan dalam pengelolaan pelabuhan perikanan, perpaduan aspek ekologi, ekonomi dan sosial merupakan suatu strategi pengelolaan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (Eco Fishing Port) demi keberlanjutan pembangunannya. Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Lampung merupakan salah satu pelabuhan tipe C yaitu,memiliki fasilitas pelabuhan perikanan yang memadai terdiri dari fasilitas pokok,fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang namun dalam pengelolaannya belum memperhatikan lingkungan dan menerapkannya di Pelabuhan Perikanan. Tujuan penelitian ini (1) Menganalisis tingkat rasio dan optimalisasi pemanfaatan dan keberadaan kebutuhan fasilitas pokok,fungsional dan penunjang di pelabuhan perikanan pantai lempasing lampung (2) Mengetahui tingkat kelaikan pelabuhan perikanan pantai lempasing lampung sebagai pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (Eco Fishing Port). (3) Merumuskan Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Lampung menjadi Pelabuhan Perikanan Yang Berwawasan Lingkungan (Eco Fishing Port). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu survey langsung kelapangan,wawancara dengan Pemilik kapal perikanan /Nakhoda/Pedagang/UPTD Pelabuhan Perikanan Wilayah I,Bappeda,Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI,Walhi. Adapun langkah - langkah yang dilakukan dalam penelitian yaitu pengamatan dan perbandingan serta dokumentasi terhadap kondisi dan pemanfaatan fasilitas yang meliputi kondisi laik pakai, melampaui kapasitas, rusak, dan fasilitas ada dan diperlukan (ADP), ada namun belum diperlukan (ANBP), belum ada namun diperlukan (BANP) serta fasilitas belum ada namun belum diperlukan (BANBP). Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis rasio, analisis kelaikan pelabuhan perikanan pantai lempasing lampung sebagai pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (Eco Fishing Port) dan menentukan strategi pengembangan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pantai lempasing lampung menjadi pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (Eco Fishing Port) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelabuhan perikanan pantai lempasing lampung dari tingkat rasio dan optimalisasi pemanfaatan dan keberadaan kebutuhan fasilitas pokok yang seharusnya 8(delapan) fasilitas, sedangkan fasilitas pokok yang ada di pelabuhan perikanan pantai lempasing hanya ada 6 (enam) dengan persentasi 75%, dan Belum Ada Namun Diperlukan (BANP) mendapatkan persentasi 12,5%, dan Belum Ada Namun Belum Diperlukan (BANBP) mendapatkan persentasi 12,5%. Fasilitas fungsional yang seharusnya 20 sementara fasilitas yg ada di pelabuhan perikanan pantai lempasing hanya ada 18 dengan persentasi 90% dan untuk fasilitas fungsional Belum Ada Namun Diperlukan (BANP) mendapatkan persentasi 10%., dan fasilitas penunjang yang seharusnya 8 (delapan) sementara di Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing hanya ada 6 (enam) fasilitas penunjang degan persentasi 75%., untuk kategori Belum Ada Namun Diperlukan (BANP) mendapatkan persentasi 25%.Dari analisis kelaikan Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Lampung belum memenuhi persyaratan sebagai Eco Fishing Port. Hal ini terlihat dari indikator-indikator sebagai berikut: (1) Belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan dan menerapkannya dalam pengelolaan pelabuhan perikanan, (2) Belum memiliki fasilitas pengolahan limbah terpadu,(3) Belum mencukupi komponen fasilitas prasarana pelayanan umum (tempat sampah/drainase/tata kelola kios/kantin/toko/restoran),(4)Belum sepenuhnya memperhatikan lingkungan dalam pengelolaan pelabuhan perikanan (ekologi, sosial, ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi pelabuhan), dan (5) Belum sepenuhnya memperhatikan sanitasi dan higienis tempat pemasaran ikan (TPI) (lokasi konstruksi dan tata ruang gedung tempat pemasaran ikan sesuai dengan Sanitation Standart Operasional Prosedure (SSOP).Dari analisis SWOT dan Analisis Hirarcy Proses (AHP) dapat dirumuskan “Strategi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Lampung Berwawasan Lingkungan (Eco Fhising Port)” adalah Memiliki dokumen pengelolaan lingkungan dan menerapkannya dalam pengelolaan pelabuhan perikanan, Memiliki fasilitas pengolahan limbah terpadu (IPAL).Memiliki komponen fasilitas prasarana pelayanan umum (Tempat sampah /drainase/Tata kelola kios /Kantin /Toko /Restoran), memperhatikan lingkungan dalam pengelolaan pelabuhan perikanan (ekologi, sosial ,ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi pelabuhan), memperhatikan sanitasi dan higienis tempat pemasaran ikan (lokasi konstruksi dan tata ruang gedung tempat pemasaran ikan sesuai dengan sanitation standart operasional prosedure), dan“Strategi pengembangan pelabuhan perikanan pantai lempasing untuk dijadikan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (Eco Fishing Port)” antara lain, perencanaan dan anggaran untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan perawatan drainase, pembuatan dokumen lingkungan terhadap pengelolaan pelabuhan perikanan, dan menerapkan manajemen berbasis lingkungan, pemantauan rutin terhadap kualitas air untuk mengendalikan pencemaran, menjalin kerjasama dengan instansi terkait dalam pengelolaan lingkungan, perumusan standar opersioanl prosedur (SOP) dalam pengelolaan lingkungan di pelabuhan perikanan lempasing, dan mengoptimalkan pelaksanaan standar kebersihan, ketertiban,keindahan (K3) serta kelengkapan fasilitas di Pelabuhan Perikanan. Kata kunci : Eco Fishing Port, Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Lampung, Rasio, SWOT, AHP, Management Environmentally ABSTRACT STRATEGY FOR THE DEVELOPMENT OF LEMPASING BEACH FISHING PORT BECOME A FISHING PORT WITH THE ENVIRONMENT COMPREHENSION (ECO FISHING PORT) By ZAINAL K In the management of fishing port not only pay attention with economic and social aspect, but also ecology aspect need attention and the fusion of economic, social, and ecology aspect are strategy for the management fishing port with environment comprehension (Eco Fishing Port) for the sake of sustainable development. Lempasing Beach Fishing Port is one of port type c that has adequate facilities consist of basic facilities, functional facilities, and supporting facilities. But in its management has not yet paid attention to the environment and applied it in the fishing port. The purpose of this research (1) analyzing the level of ratio and optimizing the utilization and existence of the needs for basic, functional and supporting facilities at the Lempasing Beach Fishing Port of Lampung (2) know the feasibility of Lempasing Beach Fishing Port as a fishing port with environment comprehension (Eco Fishing Port) (3) formulating the development and management strategies of Lempasing Beach Fishing Port become fishing port with environment comprehension (Eco Fishing Port). The method used in this research is descriptive method. Descriptive method is direct survey to the area, interview with the owner of ship/captain/trader/UPTD fishing port region I, Bappeda, Living Environment Official, Fisheries and Marine Official, Directorate Ggeneral of Fisheries KKP RI, Walhi. The steps undertaken in the research are observation and comparison as well as documentation of the conditions and utilization of the facilities which include conditions of use, exceeding capacity, damage, and existing and necessary facilities (ADP), but not yet required (ANBP), not yet but required (BANP) and facilities not yet available but not yet needed (BANBP). The data obtained were analyzed based on ratio analysis and feasibility analysis of the Lempasing Beach Fishing Port Lampung as a fishing port with environment comprehension (Eco Fishing Port) and determine the development and management strategies of Lempasing Beach Fishing Port as a fishing port with environment comprehension (Eco Fishing Port). The results showed that the Lampung Lempasing Beach Fishing Port from the level of the ratio and optimization of the utilization and existence of the needs of the basic facilities that should have been 8 Facilities, while the main facilities available at the Lempasing Beach Fishery Port were only 6 with the percentage 75%, and None Yet Required (BANP) get a percentage of 12,5%, and Not Yet Yet Not Required (BANBP) get a percentage of 12,5%. Functional facilities that should be 20 while existing facilities at the Lempasing Beach Fishing Port are only 18 with a percentage of 90% and functional facilities not yet available but required (BANP) to get a percentage of 10% and supporting facilities that should be 8 while at the Lempasing Beach Fishing Port there are only 6 supporting facilities with a percentage of 75%, for the category of None but Required (BANP) get a percentage of 25%. From the feasibility analysis, Lempasing Beach Fishing Port Lampung has not met the requirements as an Eco Fishing Port. This can be seen from the following indicators: (1) does not have an environmental management document and applies it in the management of a fishing port (2) does not have integrated waste treatment facilities (3) insufficient components of public service infrastructure facilities (trash/drainage/kiosk/canteen/shop/restaurant governance) (4) not yet fully paying attention to the environment in the management of fishing ports (ecology, social, economy, and port economic growth) (5) not yet fully paying attention to sanitation and hygiene of fish marketing places (TPI) (construction sites and spatial planning of fish marketing buildings in accordance with the Sanitation Operational Procedure Standard (SSOP). From the SWOT analysis and the Hirarcy Analysis Process (AHP) it can be formulated "Environmental Management Strategy of Lempasing Beach Fishing Port Lampung with environment comprehension (Eco Fishing Port) is to have an environmental management document and apply it in the management of the fishing port and have an integrated waste treatment facility (WWTP). Having a component of public service infrastructure facilities (Trash / Drainage / Kiosk management / Canteen / Shops / Restaurants), paying attention to the environment in the management of fishing ports (Ecology, social, economic, and economic growth of the port), paying attention to sanitation and hygiene of Fish Marketing Places (construction site and building layout of the Fish Marketing Place in accordance with the Sanitation Operational Procedure Standard), and the development strategies of Lempasing Beach Fishing Port become fishing port with environment comprehension among others planning and budgeting for the Wastewater Treatment Plant (WWTP) and drainage treatment, making environmental documents for the management of fishing ports, and implementing environmental-based management, routine monitoring of water quality to control pollution, establishing cooperation with relevant agencies in environmental management, Formulation of Operational Standards Procedures (SOPs) for environmental management at the Lempasing Beach Fishing Port, and optimize the implementation of cleanliness, order, beauty standards (K3) and completeness of facilities at the Lempasing Beach Fishing Port. Keywords: Eco Fishing Port, Lempasing Beach Fishing Port Lampung, Ratio, SWOT, AHP, Management Environmentally - insight.