EFIKASI HERBISIDA PARAKUAT DIKLORIDA DALAM MENGENDALIKAN PERTUMBUHAN GULMA DI PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg.) BELUM MENGHASILKAN
Main Author: | PUSPA INDAH, 1514121037 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
UNIVERSITAS LAMPUNG
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/59365/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/59365/9/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/59365/10/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/59365/ |
Daftar Isi:
- Karet merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia sebagai bahan baku industri dan sumber devisa negara. Pertumbuhan gulma pada lahan budidaya karet menyebabkan terjadinya persaingan sarana tumbuh dan mempengaruhi pertumbuhan karet, maka gulma perlu dikendalikan. Salah satu bahan aktif herbisida yang umum digunakan untuk mengendalikan gulma di pertanaman karet belum menghasilkan (TBM) adalah herbisida parakuat diklorida. Penelitian bertujuan (1) untuk mengetahui dosis herbisida parakuat diklorida yang efektif mengendalikan pertumbuhan gulma di perkebunan karet belum menghasilkan, (2) mengetahui perubahan komunitas gulma setelah aplikasi herbisida parakuat diklorida di barisan karet belum menghasilkan, (3) mengetahui apakah aplikasi herbisida parakuat diklorida di barisan karet menyebabkan terjadinya fitotoksisitas dan meghambat pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di kebun karet rakyat desa Rama Murti 2, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah dan di Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan Januari hingga April 2019. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan dan enam perlakuan yaitu dosis herbisida parakuat diklorida 405 g/ha, 540 g/ha, 675 g/ha, 810 g/ha, penyiangan manual, dan kontrol. Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, additivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Herbisida parakuat diklorida dosis 675 – 810 g/ha efektif mengendalikan gulma total hingga 12 minggu setelah aplikasi (MSA), gulma Axonopus compressus dan Praxelis climatidea hingga 8 MSA, serta Calopogonium mucunoides hingga 12 MSA. (2) Herbisida parakuat diklorida dosis 405 – 810 g/ha menyebabkan terjadinya perubahan komunitas gulma pada 4 – 12 MSA dari gulma dominan Axonopus compressus menjadi Praxelis climatidea. (3) Aplikasi herbisida parakuat diklorida dosis 405 – 810 g/ha di barisan karet tidak menyebabkan terjadinya fitotoksisitas dan tidak menghambat pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan. Kata kunci: gulma, herbisida, karet TBM, parakuat diklorida