EFEK ANTIOKSIDAN TAURINE, LAMUN (Enhalus acoroides L.), DAN ALGA MERAH (Eucheuma cottonii L.) TERHADAP STRES OKSIDATIF PADA BEBERAPA ORGAN HOMEOSTASIS MENCIT YANG DIINDUKSI GLIFOSAT
| Main Author: | YOGI KURNIA , 1727021006 |
|---|---|
| Format: | Masters NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/58314/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/58314/2/TESIS%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/58314/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/58314/ |
Daftar Isi:
- Today's unhealthy lifestyle is one of the factors in the occurrence of oxidative stress which generally has implications for various kinds of degenerative diseases related to the lifestyle. Oxidative stress itself is a condition of the imbalance between antioxidants and oxidants in the body which can cause damage to the organs of homeostasis. One of the compounds that cause oxidative stress is glyphosate. This damage is related to the increase of Reactive Oxygen Species (ROS). Therefore it is necessary to have a source of natural antioxidants to prevent oxidative stress which is relatively safer in its use such as taurine, seagrass (Enhalus acoroides L.), and red algae (Eucheuma cattonii L.). This study aims to determine the ability of these three ingredients to prevent oxidative stress in the liver, kidneys, and lungs induced by glyphosate. This study uses a completely randomized design (CRD) with 25 mice divided into 5 treatment groups, namely: 1) Control, 2) Glyphosate (13,225 mg / kgBB), 3) Glyphosate and Taurine (15.6 g / kgBB) 4) Glyphosate and Seagrass (8.7 mg / kgBB) 5) Glyphosate and Euchema (15.96 mg / kgBB) for 14 days. The parameters measured were malondialdehyde (MDA), glutathione (GSH), superoxide dismutase (SOD), tissue damage in the liver, kidneys, and lungs of Glyphosate induced mice on day 14. The data were analyzed by using ANOVA at a real level of 5%. The results show that induction of glyphosate increase MDA levels, reduce glutathione and SOD than the controls in the liver, kidneys, and lungs. The administration of seagrass, red algae, and taurine after the induction of glyphosate can not reduce MDA levels (p˃0.05) in the homeotasis organs of mice, can not increase the levels of GSH and SOD (p> 0.05) in glycosate-induced mice homeostasis. Induction of glyphosate damages liver, kidney and lung tissue. While giving taurine, seagrass, and red algae can prevent tissue damage in the liver and lungs in mice due to the induction of glyphosate, but it can not prevent damage to the kidneys due to the induction of glyphosate. In conclusion, glyphosate causes oxidative stress in the liver, kidneys, and lungs in mice. Keywords: antioxidants, glyphosate, homeostasis, ROS, and oxidative stress. Pola hidup kurang sehat manusia saat ini merupakan salah satu faktor terjadinya stres oksidatif yang umumnya memiliki implikasi pada berbagai macam penyakit degeneratif yang terkait dengan gaya hidup. Stres oksidatif itu sendiri merupakan kondisi terjadinya ketidak seimbangan antara antioksidan dengan oksidan di dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ homeostasis. Salah satu senyawa yang menyebabkan stres oksidatif adalah glifosat. Kerusakan ini berkaitan dengan adanya peningkan dari Reactive Oxygen Species (ROS). Oleh karena itu perlu adanya sumber antioksidan alami untuk mencegah stres oksidatif yang relatif lebih aman dalam penggunaannya seperti taurin, lamun (Enhalus acoroides L.), dan alga merah (Eucheuma cattonii L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari ketiga bahan tersebut untuk mencegah stres oksidatif pada organ hati, ginjal, dan paru-paru yang diinduksi glifosat. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 25 ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu: 1) Kontrol, 2) Glifosat (13,225 mg/kgBB), 3) Glifosat dan taurine (15,6 g/kgBB) 4) Glifosat dan Lamun (8,7 mg/kgBB) 5) Glifosat dan Euchema (15,96 mg/kgBB) selama 14 hari. Parameter yang di ukur adalah kadar malondialdehyde (MDA), kadar glutathion (GSH), kadar superoksida dismutase (SOD), kerusakan jaringan pada organ hati, ginjal, dan paru-paru mencit yang di induksi Glifosat pada hari ke 14. Data dianalisis dengan Anova pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan induksi glifosat meningkatkan kadar MDA, menurunkan kadar glutathion dan SOD dibanding kontrol pada hati, ginjal dan paru-paru. Pemberian lamun, alga merah, dan taurin setelah induksi glifosat tidak mampu menurunkan kadar MDA (p˃0,05) pada organ homeostsis mencit, tidak mampu meningkatkan kadar GSH dan SOD (p>0,05) pada organ homeostasis mencit yang diinduksi glifosat. Induksi glifosat merusak jaringan hati, ginjal, dan paru. Sementara pemberian taurine, lamun, dan alga merah mampu mencegah terjadinya kerusakan jaringan pada organ hati dan paru pada mencit akibat induksi glifosat, sedangkan tidak mampu mencegah terjadinya kerusakan di ginjal akibat induksi glifosat. Kesimpulan, glifosat menyebabkan stres oksidatif pada hati, ginjal dan paru-paru pada mencit. Kata Kunci: antioksidan, glifosat, homeostasis, ROS, stres oksidatif.