EFEKTIVITAS INJEKSI BIOSERUM TERHADAP PEMBENTUKAN GUBAL GAHARU (Aquilaria malaccensis Lamk) DENGAN BEBERAPA JARAK LUBANG INJEKSI

Main Author: MINA MARLINA, 1424151003
Format: Masters NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/58287/3/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/58287/19/TESIS%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/58287/20/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/58287/
Daftar Isi:
  • Gaharu merupakan komoditas hasil hutan berupa resin wangi yang banyak dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan manusia. Aquilaria malaccensis adalah salah satu kelompok tumbuhan penghasil gubal gaharu yang terancam punah karena tingginya pemungutan dengan cara menebang pohon hidup. Budidaya gaharu merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan akan gaharu. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Way Seputih Sekampung (BPDASHLWSS) saat ini telah memperkenalkan bioserum sebagai larutan formula pembentuk gaharu. Bioserum merupakan produk komersial yang ditemukan oleh praktisi gaharu yang bernama Bapak Kusnadi. Proses pembentukan dan efektivitas dari bioserum ini belum pernah diteliti secara ilmiah dari kuantitas maupun kualitas dari gubal gaharu yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembentukan gubal gaharu dan kualitasnya dengan kombinasi perlakuan jarak injeksi. Perlakuan terdiri atas jarak injeksi vertikal 5 cm, jarak injeksi vertikal 10 cm, jarak injeksi vertikal 15 cm. Mina Marlina Jarak horizontal untuk ketiga perlakuan tersebut sama yaitu 5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak injeksi yang paling efektif yaitu 10 cm. Gubal gaharu yang dihasilkan tidak menyatu antar lubang injeksi dan jarak ruang kosong yang terbuang antar lubang injeksi tidak terlalu lebar. Gubal yang dihasilkan berbentuk chip dan masuk dalam Kelas Kamedangan dengan berat rata-rata 2 gr/chip. Kata kunci : bioserum, gaharu, inokulan Lampung ABSTRACT Agarwood is a forest product commodity in the form of aromatic resin utilized widely for fulfilling human’s varying needs. Aquilaria malaccensis is one of plant groups producing agarwood resin almost extinct due to high collection by means of cutting the living tree. Agarwood cultivation is an appropriate solution to fulfill the need for agarwood. Watershed Management and Protection Forest Inquiry of Way Seputih Sekampung has introduced bioserum as formula solution to form resin recently. Bioserum is a commercial product found by a resin practitioner, Mr. Kusnadi. This bioserum’s formation format and effectiveness have never been studied scientifically yet viewed from the agarwood resin produced either quantitatively or quantitatively. This study aimed to find out the success level of agarwood resin formation and its quality using combined injection distance treatments in the branch of Aquilaria malaccensis . The treatment consisted of vertical injection distances of 5 cm, 10 cm, and 15 cm. Horizontal distance was the same for the three treatments, 5 cm. The result of research showed that the Mina Marlina most effective injection distance was 10 cm, at this distance agarwood which is produced was not fused between injection holes. So that the empty space between the injection holes is not too big. The resin produced was in chips form and entered in grade Kamedangan with mean weight of 2 g/chip. Keywords: bioserum, agarwood, Lampung inoculant