KUANTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK POLAR DAUN GAMAL KULTIVAR BANDAR LAMPUNG UNTUK MENGETAHUI DAYA TOKSIKNYA TERHADAP HAMA KUTU PUTIH
| Main Author: | Novriadi, 1727021007 |
|---|---|
| Format: | Masters NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/58215/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/58215/17/TESIS%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/58215/18/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/58215/ |
Daftar Isi:
- Kutu putih menyebabkan produktivitas pepaya, kopi, sirsak, dan kakao menurun sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Sejauh ini, salah satu upaya penanggulangan yang dilakukan dengan menggunakan insektisida nabati. Pengujian insektisida nabati dari ekstrak polar daun gamal (Gliricidia maculata) pada skala laboratorium menunjukkan daya toksisitas yang tinggi dari ekstrak tersebut terhadap kutu putih papaya (Paracoccus marginatus), kopi (Planacoccus citri), sirsak (Pseudococcus cryptus) dan kakao (Planacoccus minor) karena adanya kandungan senyawa flavonoid. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Berbasis Kompetensi Nismah Nukmal dkk DRPM Kemenristekdikti dengan judul “Pengembangan Formula Insektisida Nabati dari Senyawa Flavonoid Ekstrak Polar Daun Gamal Gliricidia maculata) untuk Mengendalikan Hama Kutu Putih”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar dan struktur senyawa aktif flavonoid ekstrak kasar daun gamal kultivar Bandar Lampung dari hasil fraksinasi serta mengetahui efek toksisitasnya terhadap hama kutu putih tanaman kopi, kakao, sirsak dan pepaya. Pengujian bioassay dilakukan terhadap hama kutu putih pepaya, kopi, sirsak, dan kakao dengan konsentrasi 0%, 0,054%, 0,09%, 0,096%, dan 0,39% dan pengamatan mortalitas serangga uji dilakukan pada 24, 48 dan 72 jam setelah perlakuan. Data mortalitas dianalisis dengan analisis probit untuk menentukan LC50, kemudian dilanjutkan dengan uji Anara dan uji lanjut Tukey’s pada α 5% untuk menentukan konsentrasi efektif sebagai insektisida nabati. Dari hasil maserasi 1.500 g berat kering daun gamal menggunakan pelarut metanol diperoleh 410 g ekstrak kasar dan 140 mg ekstrak hasil fraksinasi. Proses kuantifikasi serta karakterisasi dilakukan dengan menggunakan MPLC, UV-Vis dan LCMS dan didapat hasil berupa senyawa flavonoid dengan total 50,16 μg/ml yang terdiri dari 11 senyawa flavonoid. Hasil uji bioassay ekstrak kasar dan hasil fraksinasi menunjukkan daya toksisitas tertinggi pada kutu putih kakao (P. minor). Hasil analisis probit menunjukkan ekstrak kasar lebih efektif dari ekstrak hasil fraksinasi Kata kunci : Kutu putih, insektisida nabati, daun gamal, flavonoid abstract Mealybugs cause the productivity of papaya, coffee, soursop and cocoa to decrease, thus causing considerable economic loss. So far, one of the preventions is carried out using bioinsecticide. Bioinsecticide assay of gamal leaf polar extract (Gliricidia maculata) in a laboratory showed that the toxicity of the extract to mealybugs of papaya (Paracoccus marginatus), coffee (Planacoccus citri), soursop (Pseudococcus cryptus) and cacao (Planacoccus minor) due to the flavonoid compounds. This research is part of Nismah Nukmal Competence-Based Research program of DRPM Kemenristekdikti under the title “The Development of Bioincenticide Formula from Flavonoid Compounds Polar Extract of Gamal Leaf (Gliricidia Maculata) to Control Mealybugs” 2017/2018. The aims of the research are to determine the measure and structure of flavonoid active compounds of Bandar Lampung gamal leaf extract from its fractionation and to know the its toxicity effect againts mealybugs of coffee, cacao, soursop and papaya plant. The bioassay was conducted to the mealybugs of papaya, coffee, soursop, and cacao with extract concentration of 0%; 0.054%; 0.09%; 0.096%; and 0.39%. The observation of insect mortality was established on 24, 48 and 72 hours after treatment. Mortality data were analyzed by probit analysis to determine LC50 then continued with the Anara and advanced Tukey's test at α 5% to determine the effective concentration of bioinsecticide. The 1,500 g dry leaf weight of gamal leaf was macerated using methanol. About 410 g of crude extract was obtained from maceration process then fractionated to produce 140 mg of fractionated extract. The quantification and characterization process were carried out using MPLC, UV-Vis and LCMS. The result was flavonoid compounds with a total of 50.16 μg/ml consisting of 11 flavonoid compounds. The bioassay of crude and fractionation extract showed the highest toxicity on mealybugs of cocoa (P. minor). The probit analysis showed that crude extract was more effective than fractionated extract. Keyword: mealybug, bioinsecticide, gamal leaf, flavonoid