TRADISI REWANGAN: KAJIAN ETHNO-COOKING DAN PERUBAHAN MAKNA REWANGAN PADA MASYARAKAT KOTA BANDAR LAMPUNG
Main Author: | ZUHRY ADIJAKSANA WIRA WILWATIKTA , 1516011076 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/57841/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/57841/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/57841/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/57841/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengkaji tentang sebuah tradisi rewangan dalam ethno-cooking dan perubahan makna pada masyarakat Kota Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) Mengetahui kegiatan yang dilakukan kelompok rewangan dalam ethno-cooking secara mendalam. (2) Mengetahui bentuk perubahan makna rewangan pada masyarakat kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tradisi rewangan yang bersifat gotong royong dan toleransi antar tetangga tidak lagi diterapkan pada daerah perkotaan dikarenakan pada umumnya masyarakat urban lebih mementingkan dari segi materi karena untuk keberlangsungan hidup di kota. (2) Perubahan makna terlihat jelas dari hasil penelitian bahwa fungsi pokok tetangga telah tergantikan dengan adanya sistem bayaran yang dipercayakan kepada jasa catering atau juru masak yang dikarenakan lebih efisien dari segi waktu dan tenaga. (3) Sistem bayaran yang diterapkan dipengaruhi oleh jenis tugasnya, untuk ketua kelompok rewangan yang memegang kendali penuh tugas di dapur diupahi sebesar Rp 400.000,- per event, sedangkan untuk yang bertugas mencuci piring serta bagian memasak biasanya diupahi sebesar Rp 200.000,- per event. Hal inilah yang membuat masyarakat berorientasi pada kepraktisan, hanya dengan membayar/mengupah jasa catering atau juru masak sang punya hajat tidak lagi ragu akan hasil pekerjaannya karena telah diserahkan sepenuhnya kepada ahlinya. Kata Kunci: Tradisi Rewangan, Ethno-cooking, dan Perubahan Makna Rewangan This study examines a tradition of rewangan in ethno-cooking and changes in meaning to the people of Bandar Lampung City. This research was conducted to find out: (1) Knowing the activities carried out by the rewangan group in ethno-cooking in depth. (2) Knowing the changing form of rewangan meaning in the people of Bandar Lampung city. This study uses a qualitative method. Methods of collecting data by observation, in-depth interviews and documentation. The results of the study show that: (1) mutual cooperation and tolerance among neighbors are no longer applied to urban areas because in general urban society is more concerned with material aspects because of the survival in the city. (2) Changes in meaning can be clearly seen from the results of research that the main function of the neighbors has been replaced by the existence of a payment system entrusted to catering services or cooks due to more efficient time and energy. (3) The payment system applied is influenced by the type of task, for the head of the rewangan group who holds full control of the duties in the kitchen for IDR 400,000 per event, while for those who are washing dishes and cooking parts are usually paid IDR 200,000 per event . This is what makes people oriented to practicality, only by paying / paying for catering services or the cook who has the purpose of no longer doubting the results of his work because it has been fully handed over to the experts. Keywords: Reward Traditions, Ethno-cooking, and Change in Meanings of Rewangan