PEMODELAN 2D DAN 3D ANOMALI GAYABERAT UNTUK IDENTIFIKASI ZONA PROSPEK MINERAL EMAS DAERAH PONGKOR JAWA BARAT
| Main Author: | GAFFAR RIFQI PAMBUDI, 1415051029 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
Fakultas Teknik
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/57744/1/ABSTRAK%5B1%5D.pdf http://digilib.unila.ac.id/57744/8/SKRIPSI%20FULL%20TEKS.pdf http://digilib.unila.ac.id/57744/9/SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/57744/ |
Daftar Isi:
- The Pongkor West Java research area is the prospect area for sediment gold mineralization is a low sulfidation epithermal deposit. The presence of mineralized pathways in this type of deposit is characterized by the presence of quartz mineral deposits which form a vein system beneath the surface. In this study analysis of gravity data was carried out using the derivative method, which is Second Vertical Derivative (SVD) to identify and determine the type of fault. Identification of the presence of subsurface fault structures is integrated from the results of 2D and 3D modeling. The results of the three slice trajectories were made in the study area, showing 6 fault structures divided into 3 normal fault structures and 3 reserve fault structures at slice 1, in slice 2 also showing 6 fault structures divided into 3 broken fracture structures and 3 the fracture structure rises, and at slice 3 shows 4 fault structures divided into 1 normal fault structure and 3 reserve fault structures. The two-dimensional and three-dimensional modeling results show that the fault structure is at a density value of 2 gr / cc - 2.67 gr / cc at a depth of about 100 m - 500 m consisting of sedimentary rocks (clay and sandstone) with a density of 2.2 gr / cc - 2.3 gr / cc Tertiary or Late Miocene, Tuff rocks with a density of 2.4 gr / cc - 2.5 g / cc Early Miocene and basement are in the form of andesite rocks with a density of 2.67 gr / cc. The gold mineralized zone is associated with Tuff rocks at relatively shallow depths. Keywords: analysis of derivatives, fractures, gold, gravity. Daerah penelitian Pongkor Jawa Barat merupakan daerah prospek mineralisasi emas dengan tipe endapan adalah endapan epitermal sulfidasi rendah. Keberadaan jalur mineralisasi pada tipe endapan ini ditandai dengan adanya endapan mineral kuarsa yang membentuk sistem berurat (vein) di bawah permukaan. Pada penelitian ini dilakukan analisis data gayaberat dengan menggunakan metode derivative, yaitu Second Vertical Derivative (SVD) untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis patahan. Identifikasi keberadaan struktur patahan di bawah permukaan diintegrasi dari hasil pemodelan secara 2D dan 3D. Pada hasil penelitian dari tiga lintasan slice yang dibuat di daerah penelitian, menunjukkan adanya 6 struktur patahan terbagi atas 3 struktur patahan turun dan 3 struktur patahan naik pada slice 1, pada slice 2 juga menunjukkan adanya 6 struktur patahan terbagi atas 3 struktur patahan turun dan 3 struktur patahan naik, dan pada slice 3 menunjukkan adanya 4 struktur patahan terbagi atas 1 struk patahan turun dan 3 struktur patahan naik. Hasil pemodelan dua dimensi dan tiga dimensi menunjukkan struktur patahan berada pada nilai densitas sebesar 2 gr/cc – 2,67 gr/cc di kedalaman sekitar 100 m – 500 m yang terdiri dari batuan sedimen (clay dan sandstone) dengan densitas 2,2 gr/cc – 2,3 gr/cc berumur Pliosen Tersier atau Miosen Akhir, batuan tuff dengan densitas 2,4 gr/cc – 2,5 g/cc berumur Miosen Awal dan batuan dasar (basement) berupa batuan andesit dengan densitas 2,67 gr/cc. Zona mineralisasi emas berasosiasi dengan batuan Tuff pada kedalaman yang relative dangkal. Kata Kunci: analisis derivative, emas, gayaberat, patahan.