PENCEMARAN COLIFORM DALAM AIR SUMUR MASYARAKAT PETERNAK SAPI TRADISIONAL DAN REKOMENDASI PENGENDALIANNYA MELALUI PERBAIKAN VARIABEL BIOFISIK KANDANG: STUDI DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
| Main Author: | Nanik Nufiani, 1420011006 |
|---|---|
| Format: | Masters NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/57303/1/1.%20ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/57303/19/2.%20TESIS%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/57303/20/3.%20TESIS%20FULL%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/57303/ |
Daftar Isi:
- Berkembangnya usaha-usaha peternakan sapi rakyat selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian rakyat tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif yang akut terhadap lingkungan terutama pada sanitasi dan kesehatan masyarakat mengingat umumnya usaha pertenakan rakyat menyatu dengan tempat tinggal. Limbah ternak sapi memiliki kandungan bahan organik dan nitrogen dalam jumlah yang cukup tinggi, selain itu limbah ternak sapi juga mengandung fosfat, sulfur dan unsur-unsur lain serta secara bakteriologis limbah ternak sapi pada umumnya mengandung bakteri Coli atau Coliform yang anggotanya dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencemaran bakteri Coli pada air sumur di lingkungan petani yang memelihara sapi secara tradisional atau peternak rakyat di daerah Kecamatan Natar dan Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Melalui analisis regressi linear, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh nyata terhadap kandungan bakteri Coli adalah jumlah ternak sapi, jarak kandang dari sumur, posisi kandang terhadap sumur, lantai kandang, jarak septic tank, ukuran septic tank, bahan induk tanah, lama beternak dan jenis selokan. Setiap penambahan satu ekor sapi maka kandungan bakteri air sumur akan bertambah 270 MPN/100 ml. Setiap penambahan jarak satu meter dari kandang, maka kandungan bakteri Coli akan berkurang sebesar 135 MPN/100 ml air. Jika posisi sumur selevel, maka kandungan Coliform akan bertambah sebesar 438 MPN/100 ml. Bila posisi sumur berada di bawah kandang, yaitu lebih banyak 500 MPN/100 ml dibandingkan jika posisi sumur sejajar atau di atas kandang. Setiap pertambahan jarak 1 meter dari septic tank ke sumur, maka kandungan Coliform akan berkurang sebesar 54 MPN/100 ml. Dengan penyemenan lantai kandang, maka kandungan total dalam air sumur akan berkurang sebesar 718 MPN/100 ml. Setiap pertambahan 1 m3 ukuran septic tank, maka kandungan Coliform total akan berkurang 32 MPN/100 ml. Beternak sapi secara tradisional pada tanah di daerah Fajar Baru Kecamatan Jati Agung yang berbahan induk andesit (batuan beku ekstrusif sedang) memiliki kandungan bakteri Coli yang lebih rendah sebesar 485,4 MPN/100 ml dibandingkan dengan di daerah Natar yang berbahan induk Tufa masam. Setiap bertambah 1 tahun beternak, maka kandungan Coliform total akan bertambah sebesar 25 MPN/100 ml. Jika selokan masih berupa tanah maka akan menyebabkan kandungan total Coliform lebih besar 487 MPN/100 ml dari pada selokan yang disemen Kata kunci: limbah ternak sapi, Coliform, andesit, batuan beku sedang, tufa masam The development of people's cattle farms in addition to providing a positive impact on the people's economy but can also cause acute negative impacts on the environment, especially in sanitation and public health, considering that the people's business is generally integrated with the place of residence. Cattle waste contains high amounts of organic matter and nitrogen, besides it also contains phosphate, sulfur and other elements and bacteriologically cow waste generally contains Coliform bacteria whose members can cause diarrheal disease. This study aims to determine the factors that influence the contamination of Coli bacteria in well water in farmers who raise cattle traditionally in the Natar and Jati Agung Subdistricts of South Lampung Regency. Through linear regression analysis, the results of this study indicate that the factors that significantly influence the Coli bacterial content are the number of cattle, cage distance from the well, cage position to the well, cage floor, septic tank distance, septic tank size, soil parent material, breeding time and the type of gutter. Each addition of one cow, the bacterial content of well water will increase 270 MPN / 100 ml. Every additional distance of one meter from the cage, the content of Coli bacteria will decrease by 135 MPN / 100 ml of water. If the position of the well is level, then the Coliform content will increase by 438 MPN / 100 ml. If the well position is below the cage, that is 500 MPN / 100 ml more than if the well position is parallel or above the cage. Every distance of 1 meter from the septic tank to the well, the Coliform content will decrease by 54 MPN / 100 ml. By cementing the cage floor, the total content in well water will decrease by 718 MPN / 100 ml. Every increase of 1 m3 the size of a septic tank, the total Coliform content will be reduced by 32 MPN / 100 ml. Traditional cattle raising on soil in the Fajar Baru area of Jati Agung Subdistrict which is derived from andesite (intermediary extrusive igneous rock) has a lower Coli bacterial content of 485.4 MPN / 100 ml compared to the Natar area which is derived from acid tuffs. Every 1 year increase in breeding time, the total Coliform content will increase by 25 MPN / 100 ml. If the ditch is still in the form of soil, it will cause the total content of Coliform to be greater than 487 MPN / 100 ml than the ditch that is cemented. Keywords: cattle waste, Coliform, andesite, intermediary extrusive igneous rock, acid tuff