EFIKASI HERBISIDA PARAKUAT UNTUK PENGENDALIAN GULMA PADA BUDIDAYA KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) TANAMAN BELUM MENGHASILKAN
Main Author: | JETMIKO UMAR SIDIK , 1414121117 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/56864/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/56864/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/56864/3/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/56864/ |
Daftar Isi:
- Pengelolaan perkebunan yang tepat dan efisien merupakan hal penting guna meningkatkan produktivitas kelapa sawit, salah satunya dengan pengendalian gulma secara kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dosis herbisida parakuat yang efektif dalam mengendalikan gulma pada areal pertanaman kelapa sawit belum menghasilkan, (2) mengetahui perbedaan komposisi jenis gulma pada piringan kelapa sawti belum menghasilkan setelah aplikasi herbisida parakuat, (3) mengetahui fitotoksisitas herbisida parakuat pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan setelah. Penelitian ini dilaksanakan di kebun kelapa sawit milik petani di Desa Jontor, Kecamatan Gayabaru, Kabupaten Lampung Tengah dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari November 2017 hingga Februari Jatmiko Umar Sidik 2018. Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan dan 6 perlakuan yang terdiri dosis herbisida parakuat diklorida 375g/ha, 500 g/ha, 625 g/ha, 750 g/ha, penyiangan mekanis dan tanpa pengendalian gulma (kontrol). Homogenitas ragam data diuji dengan Bartlett, additivitas data diuji dengan uji Tukey dan perberbedaan nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) herbisida parakuat diklorida dosis 375 – 750 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma daun lebar sampai 8 MSA, gulma rumput dan gulma teki sampai 4 MSA, (2) herbsida parakuat diklorida dosis 375 – 750 g/ha efektif mengendalikan gulma Praxelis clematidea sampai 8 MSA, gulma Ottochloa nodosa dan Asystasia gangetica sampai 4 MSA, (3) herbisida parakuat diklorida taraf dosis 375 - 750 g/ha mengakibatkan terjadinya perbedaan komposisi gulma pada 4, 8, dan 12 MSA, (4) dosis herbisida parakuat diklorida 375 - 750 g/ha yang dipalikasikan pada piringan tidak meracuni tanaman kelapa sawit belum menghasilkan. Kata kunci : gulma, herbisida parakuat diklorida, kelapa sawit.