COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA HORTI PARK LAMPUNG DI DESA SABAH BALAU KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Main Author: MEIKA PERMATA SARI, 1516041017
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: Fakultas Ilmu SOsial dan Ilmu Politik , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/56844/1/ABSTRAK-ABSTRACT.pdf
http://digilib.unila.ac.id/56844/2/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/56844/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/56844/
Daftar Isi:
  • Collaborative Governance adalah upaya dalam penyamaan visi dan misi untuk mencapai tujuan secara bersama. Upaya ini yang dilakukan untuk mewujudkan wisata eduakasi di Horti Park Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan objek wisata Horti Park Lampung dapat dikategorikan sebagai prakek collaborative governance dan untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan objek wisata edukasi. Tipe penenelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan objek wisata Horti Park Lampung dikategorikan sebagai praktek collaborative governance mengacu pada model collaborative governance Ansel & Gash yaitu kondisi awal menggambarkan ketidakseimbangan sumber daya dan minimnya insentif; desain kelembagaan posisi teratas Pihak Pengelola Horti Park Lampung memiliki kedudukan yang sama dengan ITERA, anggota kolaborasi Kepala Kebun, PT. Primasid Andalan Utama, PT. Ewindo, dukungan masyarakat Horti Park Lampung; kepemimpinan menjalankan aturan berdasarkan SOP; proses kolaborasi tahap face to face masih dilakukan pihak terlibat, adanya kepercayaan pihak yang terlibat dan merasa yakin dengan keberadaan kolaborasi, dibutuhkan komitmen memperkuat kolaborasi dengan MOU, mengedepankan pemahaman bersama, hasil akhir kolaborasi terjalin sudah baik walaupun masih terdapat hambatan. Faktor penghambat keterbatasan Sumber Daya, kesejahteraan maupun sarana prasarana belum mencukupi dan faktor pendukung tersedia area, pemerintah, Perguruan Tinggi, stakeholders, masyarakat. Kata Kunci: Collaborative Governance, Pemangku Kepentingan, Wisata Edukasi