PERTUMBUHAN VEGETATIF EKSPLAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR ATLANTIK PADA MEDIUM MURASHIGE AND SKOOG DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SECARA IN VITRO

Main Author: MOZA FIERDA , 1517021126
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/56692/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/56692/2/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/56692/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/56692/
Daftar Isi:
  • Kentang kultivar Atlantik merupakan kultivar kentang yang seringkali digunakan dalam olahan makanan seperti chips dan french fries. Kentang kultivar ini banyak diminati oleh masyarakat namun harga jual bibit yang tinggi menjadikan petani enggan dalam memproduksi kentang kultivar ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu dilakukan perbanyakan in vitro agar mendapatkan bibit yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. Dalam perbanyakan in vitro, penggunaan zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi yang tepat dapat memacu pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat. Zat pengatur tumbuh yang dijual di pasaran rata-rata memiliki harga yang terbilang mahal, untuk memenuhi kebutuhan akan zat pengatur tumbuh dengan biaya yang terjangkau dalam proses perbanyakan tanaman secara In vitro ini dapat menggunakan bahan alami yang terkandung dalam suatu tanaman. Salah satu contoh tanaman yang mengandung hormon pertumbuhan alami yaitu buah tomat. Buah tomat mengandung hormon pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin dan giberelin namun pengaruh dan konsentrasi yang tepat dalam menjadikan tomat sebagai zat pengatur tumbuh alami bagi tanaman kentang kultivar Atlantik ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) yang optimum untuk pertumbuhan eksplan kentang (Solanum tuberosum L.) kultivar Atlantik secara In vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai bulan Desember 2018 di Laboratorium Botani (ruang penelitian In vitro), Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor yaitu ekstrak tomat dengan lima taraf konsentrasi, yaitu 0% v/v, 2 % v/v, 4% v/v , 6% v/v, 8% v/v. Penelitian ini dilakukan dengan 5 ulangan sehingga total botol yang digunakan berjumlah 25. Parameter yang diamati meliputi tinggi planlet, jumlah daun, jumlah tunas, kandungan klorofil a,b dan total. Data yang diperoleh dihomogenkan dengan uji Levene, dan dilanjutkan dengan analisis ragam dilakukan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak tomat tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan eksplan kentang (Solanum tuberosum L.) kultivar Atlantik meliputi tinggi planlet, jumlah daun, jumlah tunas dan kandungan klorofil a, b, total. Kata Kunci : Ekstrak tomat, Kultur Jaringan, Pertumbuhan, Solanum tuberosum L.