PENGARUH PEMBERIAN MINERAL MIKRO ORGANIK DAN SILASE DAUN SINGKONG TERHADAP RESPONS FISIOLOGIS DAN PERTUMBUHAN SAPI INDUKAN
| Main Author: | ROBET RAFSANJANI , 1314141047 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/56686/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/56686/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/56686/3/SKRIPSI%20TANPA%20%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/56686/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mineral mikroorganik dan silase daun singkong terhadap respons fisiologis dan pertumbuhan sapi indukan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Pengelompokan didasarkan dengan bobot badan dibagi dalam 3 kelompok yaitu, kecil (160—170kg), sedang (171—180kg) dan besar(181—190kg). Perlakuan pada penelitian ini adalah R0 = Ransum limbah kelapa sawit dengan pengolahan (fermentasi daun sawit menggunakan EM4), R1 = R0 + mineral organik (Zn-lysinat 40 ppm, Cu-lysinat 10 ppm, Cr-lysinat 0,30 ppm, dan Se-lysinat 0,10 ppm), dan R2 = R1 + 15% daun singkong (sumber asam amino bercabang / brand chain amino acid). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama merupakan prelium, yaitu sapi diberi ransum perlakuan selama 14 hari. Tahap kedua yaitu tahap pengambilan data berupa frekuensi detak jantung, pernafasan, suhu rektal pada ternak indukan, dan bobot ternak. Pengambilan data dilakukan pada kurun waktu 24 jam dengan waktu pengambilan setiap 6 jam yaitu pada 07.00 WIB, 13.00 WIB, 19.00 WIB, dan 01.00 WIB. Untuk data bobot badan diambil pada 30 Maret 2018 dan 26 April 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan mineral mikroorganik dan daun singkong pada ransum tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, suhu tubuh, dan pertambahan bobot tubuh. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini penambahan mineral mikroorganik dan daun singkong pada ransum tidak berpengaruh terhadap frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, suhu tubuh, dan pertambahan bobot tubuh. Kata kunci : mikro organik, pertumbuhan, silase daun singkong, sapi indukan, respons fisiologis ABSTRACT This study aims to determine the effect of microorganic minerals and cassava leaf silage on physiological responses and growth of heifer. This study uses a Randomized Block Design (RBD) method with 3 treatments and 3 replications. Grouping based on body weight is divided into 3 groups, small (160-170kg), moderate (171-180kg) and large (181-190kg). The treatment in this study is R0 = ration of oil palm waste by processing (palm leaf fermentation using EM4), R1 = R0 + organic minerals (Zn-lysinat 40 ppm, Cu-lysinic 10 ppm, Cr-lysinate 0.30 ppm, and Se -lysinate 0.10 ppm), and R2 = R1 + 15% cassava leafs (source of brand chain amino acid). This research was carried out in two stages. The first stage is the prelium, the cows are given a treatment ration for 14 days. The second stage is the stage of data in respiratory frequency, heart rate frequency, body temperature, and body weight in heifer. Data is carried out in 24-hour period with time every 6 hours at 07.00 WIB, 13.00 WIB, 19.00 WIB, and 01.00 WIB. For body weight data taken on March 30 2018 and April 26 2018. The results showed that the addition of microorganic minerals and cassava leafs to the ration was not significantly different (P>0.05) on respiratory frequency, heart rate frequency, body temperature, and body weight. The conclusions obtained from this study that no effect of the addition of microorganic minerals and cassava leafs to the ration on respiratory frequency, heart rate frequency, body temperature, and body weight. Keywords: body weight, cassava silage, heifer, micro organic, physiological response