EFIKASI HERBISIDA PARAKUAT DIKLORIDA DALAM MENGENDALIKAN GULMA PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) BELUM MENGHASILKAN (TBM)

Main Author: RADITYA PRATAMA GRIMALDI , 1414121189
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS PERTANIAN , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/55696/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55696/2/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55696/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55696/
Daftar Isi:
  • Karet (Hevea brasiliensis), merupakan tanaman perkebunan penghasil lateks yang menjadi salah satu komoditas penting di Indonesia. Getah hasil sadapan tanaman karet (lateks) merupakan bahan baku utama industri yang menggunakan karet sebagai bahan utamanya. Produksi dari sektor perkebunan karet belum maksimal salah satunya disebabkan oleh permasalahan gulma. Kerugian yang ditimbulkan akibat adanya gulma yaitu dapat terjadi persaingan antara gulma dan tanaman karet dalam hal perebutan air, unsur hara, ruang tumbuh, dan cahaya matahari. Salah satu herbisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan gulma di lahan perkebunan karet belum menghasilkan adalah herbisida berbahan aktif parakuat diklorida. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui dosis herbisida parakuat diklorida yang efektif dalam pengendalian gulma pada perkebunan karet belum menghasilkan (TBM), (2) mengetahui perubahan komposisi gulma setelah aplikasi herbisida parakuat diklorida pada perkebunan karet belum menghasilkan (TBM), (3) mengetahui apakah terjadi fitotoksisitas tanaman karet akibat aplikasi herbisida parakuat diklorida. Penelitian ini dilaksanakan di kebun karet rakyat di Desa Onoharjo, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Desember 2017 hingga Maret 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 6 taraf perlakuan dan 4 ulangan yaitu dosis herbisida parakuat diklorida 310,5 g/ha (P1); 414 g/ha (P2); 496,8 g/ha (P3); 621 g/ha (P4); penyiangan mekanis (P5); dan tanpa pengendalian/kontrol (P6). Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, additivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Herbisida parakuat diklorida dosis 310,5 – 621 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma golongan rumput dan gulma golongan daun lebar pada 4 – 12 MSA. (2) Herbisida parakuat diklorida dosis 310,5 – 621 g/ha efektif mengendalikan gulma dominan yaitu Ottochloa nodosa, Ageratum conyzoides, dan Asystasia gangetica pada 4 – 12 MSA. (3) Herbisida parakuat diklorida dosis 310,5 – 621 g/ha mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi gulma pada 4 – 12 MSA dari gulma dominan Asytasia gangetica menjadi gulma dominan Ageratum conyzoides. (4) Aplikasi herbisida parakuat diklorida dosis 310,5 –621 g/ha tidak menyebabkan keracunan pada tanaman karet belum menghasilkan. Kata Kunci: gulma, herbisida, karet, parakuat diklorida