PENGARUH DOSIS BATUAN FOSFAT ALAM (BFA) YANG TELAH DIASIDULASI DENGAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)
Main Author: | Garcia Rahmadita, 1314121074 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
UNIVERSITAS LAMPUNG
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/55689/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/55689/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/55689/3/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/55689/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi oleh kebanyakan orang, khususnya di Indonesia. Untuk mengurangi angka impor kedelai yang masih tinggi, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan unsur hara yang cukup bagi tanaman salah satunya dengan menggunakan unsur fosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis dan dosis terbaik dari batuan fosfat alam (BFA) yang diasidulasi limbah cair tahu dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.). Penelitian dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Lampung mulai bulan Mei sampai September 2017. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan dalam penelitian ini antara lain : P0 = tanpa Batuan Fosfat Alam (BFA); P1 = BFA 300 kg ha-1 (tanpa asidulasi); P2 = BFA 150 kg ha-1 (diasidulasi dengan limbah tahu); P3 = BFA 300 kg ha-1 (diasidulasi dengan limbah tahu); P4 = BFA 450 kg ha-1 (diasidulasi dengan limbah tahu); P5 = BFA 600 kg ha-1 (diasidulasi dengan limbah tahu); dan P6 = BFA 750 kg ha-1 (diasidulasi dengan limbah tahu). Pemberian dosis batuan fosfat alam yang telah diasidulasi dengan menggunakan limbah cair tahu dapat meningkatkan bobot brangkasan kering dibandingkan dengan yang tidak diasidulasi dengan limbah cair tahu. Pemberian dosis 600 kg ha-1 (P5) dan 750 kg ha-1 (P6) BFA yang diasidulasi limbah cair tahu mampu memberikan hasil terbaik untuk tanaman kedelai yang dapat dilihat dari hasil bobot brangkasan kering sebesar 3,28 gram tanaman-1 dan 3,14 gram tanaman-1, tetapi perbedaan dosis BFA tidak memberikan hasil yang berbeda pada produksi tanaman kedelai. Kata kunci : batuan fosfat alam, BFA, fosfat, kedelai