EFIKASI HERBISIDA METIL METSULFURON TERHADAP GULMA PADA LAHAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) TANAMAN MENGHASILKAN

Main Author: DHANU EVANTAM EKA SAPUTRA , 1414121068
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: FAKULTAS PERTANIAN , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/55667/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55667/2/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55667/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55667/
Daftar Isi:
  • Tanaman kelapa sawit yang memiliki nama latin Elaeis guineensis Jacq. merupakan tanaman penghasil minyak utama di Indonesia. Keberadaan gulma pada lahan budidaya kelapa sawit menyebabkan terjadinya persaingan sarana tumbuh dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Salah satu bahan aktif herbisida yang umum digunakan untuk mengendalikan gulma di pertanaman kelapa sawit TM adalah herbisida metil metsulfuron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis herbisida metil metsulfuron yang efektif dalam mengendalikan gulma, mengetahui perubahan komposisi jenis gulma pada piringan tanaman kelapa sawit menghasilkan setelah aplikasi herbisida metil metsulfuron, dan mengetahui pengaruh aplikasi herbisida metil metsulfuron pada tanaman kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini dilakukan di kebun kelapa sawit rakyat di Desa Gayabaru VIII, Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Januari 2018 hingga April 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan dengan dosis metil metsulfuron sebagai berikut 20; 26,6; 33,2; 40; dan 46,6 g/ha; penyiangan mekanis dan kontrol. Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, additivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Herbisida metil metsulfuron dosis 20 – 46,6 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, gulma Asystasia gangetica dan gulma Borreria alata hingga 12 MSA. Herbisida metil metsulfuron dosis 26,6 g/ha, 40 g/ha dan 46,6 g/ha efektif mengendalikan gulma Ottochloa nodosa hanya pada 12 MSA., (2) Aplikasi herbisida metil metsulfuron dosis 20 – 46,6 g/ha menyebabkan adanya perubahan komposisi gulma pada 4, 8 dan 12 MSA, dan (3) Aplikasi herbisida metil metsulfuron dosis 20 – 46,6 g/ha pada piringan tidak menyebabkan keracunan terhadap tanaman kelapa sawit. Kata kunci : efikasi, herbisida, kelapa sawit, metil metsulfuron.