PERBEDAAN PENYEMBUHAN LUKA POST HECTING ANTARA PEMBERIAN EKSTRAK SEL PUNCA MESENKIMAL TALI PUSAT MANUSIA DENGAN D GELPADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY

Main Author: MUSTOFA, 1518011012
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: Fakultas Kedokteran , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/55386/1/Abstrak%20%28Abstrack%29.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55386/2/Skripsi%20Full.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55386/3/Skripsi%20Tanpa%20Bab%20Pembahasan.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55386/
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Ketika terjadinya luka, maka tubuh secara fisiologis akan mengalami proses penyembuhan luka. Luka post hecting adalah luka yang terjadi akibat tindakan medis. Secara umum penyembuhan luka dibagi kedalam tiga fase yaitu, inflamasi, proliferasi, dan maturasi. D gel merupakan gel yang mengandung siloxane cyclic dan vitamin C yang dapat digunakan untuk penyembuhan luka post hecting. Salah satu pengobatan luka lain yang saat ini digunakan adalah ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia (WJMSCs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu perbedaan penyembuhan luka post hecting antara ekstrak WJMSCs dengan D gel. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik menggunakan 21 ekor tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague dawley yang dikelompokkan menjadi tiga perlakuan berbeda. Perlakuan dibagi atas kelompok K: kontrol negatif (povidone iodine), P1: ekstrak WJMSCs, dan P2: D gel. Pengamatan terhadap luka post hecting dilakukan selama 14 hari menggunakan kriteria Nagaoka dan data dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif kategorik serta Kruskal-Wallis. Hasil penelitian: Waktu penyembuhan luka kelompok K: 12,7 hari, kelompok P1: 7 hari, dan kelompok P2: 11 hari. Simpulan: Terdapat perbedaan waktu penyembuhan luka post hecting antara ekstrak WJMSC dengan D gel secara bermakna dengan p value= 0,03. Kata kunci: D gel, ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia, luka post hecting, penyembuhan luka.