PERANAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI KONSELOR DALAM PROSES REHABILITASI PADA RESIDEN NARKOBA DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (Studi Pada House of Serenity Bandarlampung)
Main Author: | ARI IRFANI DWI SETIAWAN, 1416031023 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/55058/1/1.%20ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/55058/2/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/55058/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/55058/ |
Daftar Isi:
- Pesatnya perkembangan komunikasi memudahkan semua orang untuk mendapakan informasi apapun, termasuk informasi tentang narkoba. Ada banyak korban dari penyalahgunaan narkoba lebih memilih untuk menjalankan rehabilitasi daripada masa tahanan. Penelitian ini akan menjelaskan peranan komunikasi antarpribadi dalam proses rehabilitasi residen narkoba. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peranan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh konselor terhadap residen narkoba di Lembaga Kesejahteraan Sosial House of Serenity Bandarlampung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini berjumlah lima orang (5) yang merupakan konselor dan residen. Penelitian ini menggunakan pendekatan humanistik DeVito (1997) yang meliputi lima aspek yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi sangat berperan penting dalam keberhasilan proses rehabilitasi seorang residen narkoba yang dapat dilihat dari perubahan sikap ke arah yang lebih baik seperti bertanggung jawab, jujur, mandiri, empati, mudah bergaul, kemampuan berpikir kritis, logis, kreatif dan inovatif, dan berkomunikasi dengan baik. Aspek keterbukaan merupakan aspek yang paling menonjol karena tanpa aspek keterbukaan proses rehabilitasi tidak akan berhasil, sedangkan aspek kesetaraan merupakan aspek yang kurang menonjol karena adanya konselor yang tidak memposisikan dirinya sesuai dengan kebutuhan residen. Kata kunci : Komunikasi antarpribadi, pendekatan humanistik, rehabilitasi narkoba