PERANAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI NONVERBAL RELAWAN TUNARUNGU DALAM MENYOSIALISASIKAN BAHASA ISYARAT INDONESIA (BISINDO) PADA ORANG DENGAR (Studi Pada Kelas Bahasa Isyarat Gerkatin Lampung)
Main Author: | DENNIS BALKHOPA, 1416031041 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/55052/1/1.%20ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/55052/3/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/55052/2/SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/55052/ |
Daftar Isi:
- Saat berkomunikasi tentu ketidakmampuan seseorang untuk mendengar secara normal cukup menjadi masalah besar. Akan tetapi, keharusan untuk berkomunikasi akhirnya mengharuskan seorang tunarungu untuk menyesuaikan diri. Penelitian ini menjelaskan komunikasi antarpribadi nonverbal penyandang tunarungu yaitu dengan menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). BISINDO ini disebarluaskan oleh relawan tunarungu melalui wadah organisasi Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) Lampung. Misi mereka agar BISINDO dapat dikenal oleh orang dengar sehingga membuka tembok penghalang komunikasi antara orang dengar dan tunarungu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan komunikasi antarpribadi nonverbal yang dilakukan oleh relawan tunarungu dalam menyosialisasikan BISINDO pada orang dengar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan humanistik DeVito (1997) yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi nonverbal yang diterapkan relawan tunarungu kepada orang dengar di kelas bahasa isyarat terbukti berperan dalam proses sosialisasi. Aspek yang paling berperan adalah empati dan kesetaraan, sedangkan aspek yang kurang berperan adalah sikap mendukung. Relawan tunarungu sangat peka terhadap orang dengar yang mengalami kesulitan. Relawan tunarungu juga mampu berbaur dengan sangat baik ditengah orang yang bisa mendengar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setelah relawan menyosialisasikan BISINDO, orang dengar di kelas bahasa isyarat menjadi tahu abjad dan kosakata BISINDO serta mampu berinteraksi dengan seorang tunarungu. Kata kunci : Komunikasi antarpribadi, nonverbal, tunarungu, BISINDO, pendekatan humanistik