PENGUATAN POTENSI EKONOMI LOKAL DI DAERAH TERTINGGAL UNTUK MENGURANGI KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI LAMPUNG (Studi kasus di kabupaten/kota yang temasuk dalam kategori tertinggal)
| Main Author: | HALVIS , 1411021047 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/55034/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/55034/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/55034/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/55034/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kabupaten/kota yang termasuk dalam kategori tertinggal, serta menganalisa tingkat ketimpangan wilayah di Provinsi Lampung. Tujuan lain dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sektor yang menjadi basis ekonomi di daerah yang termasuk dalam kategori tertinggal, dan mengidentifikasi strategi kebijakan yang tepat untuk mengembangkan sektor yang menjadi basis ekonomi di daerah yang termasuk dalam kategori tertinggal. Hasil penelitian menunjukan terdapat enam kabupaten yang termasuk dalam kategori tertinggal yaitu, Kabupaten Lampung Barat, Lampung Utara, Pesawaran, Pesisir Barat, Tuba Barat, dan Waykanan. Tingkat ketimpangan di Provinsi Lampung berada pada kategori rendah dengan rata-rata indeks theil tahun 2011- 2016 sebesar 0,107. Sektor yang menjadi basis ekonomi di sebagian besar daerah yang tertinggal di Provinsi Lampung adalah sektor pertanian, setelah dilakukan analisis pengembangan sektor, maka strategi yang paling cocok untuk mengembangkan sektor pertanian di Provinsi Lampung adalah strategi Agressive yang berfokus pada peluang dan kekuatan yang ada. Kata kunci : Indeks Theil, LQ Dinamis, LQ Statis, SWOT, Tipologi Klassen. abstract This study aims to identify districts / cities included in the lagging category, and analyze the level of regional inequality in Lampung Province. Another objective of this research is to identify sectors that are the economic basis in the regions that are categorized as lagging, and identify appropriate policy strategies to develop sectors that are the economic basis in regions that fall into the lagging category. The results showed that there were six districts included in the lagging category, namely, West Lampung, North Lampung, Pesawaran, West Pesisir, West Tuba, and Waykanan Regencies. The level of inequality in Lampung Province is in the low category with the average theil index in 2011-2016 of 0.107. The sector that is the economic basis in most of the lagging regions in Lampung Province is the agricultural sector, after an analysis of sector development, the most suitable strategy for developing the agricultural sector in Lampung Province is the Agressive strategy which focuses on the opportunities and strengths that exist. Keywords: Dynamic LQ, Klassen Typology, Static LQ, SWOT, Theil Index.