PRILAKU SUBGRADE AKIBAT POTENSI PENGEMBANGAN PADA STUDI KASUS TEBAL PERKERASAN YANG DI SUBTITUSI MENGGUNAKAN SEMEN

Main Author: MEDI YANDRIGUNA, (1315011077)
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: UNIVERSITAS LAMPUNG , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/55010/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55010/2/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55010/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/55010/
Daftar Isi:
  • Dalam bidang jalan raya kerusakan perkerasan jalan selain karena faktor cuaca dan kelebihan beban juga dapat terjadi akibat tanah dasar (subgrade) buruk. Alternaitf yang baik agar tanah pada subgrade jalan raya tidak mengalami pengembangan yang berlebihan adalah dengan menggunakan bahan aditif semen. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah subgrade yang berasal dari jalan terusan RA. Basyid Desa Fajar Baru Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan pada STA 3+900 dan variasi semen yang digunakan yaitu 0, 4, 8 dan 12%. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian pengembangan tanah terhadap CBR yang telah di peram selama 3 hari, lalu berdasarkan hasil pengujian tersebut, dilakukan perhitungan tebal perkerasan dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26.1987. Pada pengujian sifat fisik, tanah termasuk klasifikasi tanah A-6 atau jenis tanah kategori buruk. Namun setelah penambahan variasi semen klasifikasi tanah menjadi A-2-4 kategri baik. Pada pengujian swelling CBR pada presnatase semen 0% didapat nilai swelling 0,62% dan CBR 0,9%, pada presentase 4% nilai swelling 0,27% dan CBR 42,6%, pada presentase 8% nilai swelling 0,19% dan CBR 53,2%, dan presentase 12% nilai swelling 0,06% dan CBR 78,1%. Dari hasil perhitungan tebal perkerasan semakin besar nilai CBR yang di dapatkan maka tebal masing masing lapisan semakin mengecil. Kata kunci : CBR, Pengembangan Tanah, Tebal Perkerasan, Stabilisasi, Semen abstract In the field of highway damage to road pavement in addition to weather factors and overloading can also occur due to poor subgrade. A good alternative so that the soil on the highway subgrade does not experience excessive swelling is to use cement additives. Soil samples were tested using subgrade soil material originating from the RA. Basyid passageway of Fajar Baru Village, Jati Agung Subdistrict, South Lampung at STA 3 + 900 and variations of cement used were 0, 4, 8 and 12%. The test carried out is by testing the swelling of soil against CBR which has been marred for 3 days, then based on the results of the test, the calculation of pavement thickness was carried out by the method of analysis of components of SKBI 2.3.26.1987. In testing physical properties, the soil includes the classification of A-6 soil or poorly categorized soil types. However, after adding variations in soil classification cement into a good A-2-4 category. In the CBR swelling test on 0% cement percentage swelling values were 0.62% and CBR 0.9%, in the 4% percentage swelling value 0.27% and CBR 42.6%, at the percentage of 8% swelling value 0.19% and CBR 53.2%, and 12% percentage swelling value 0.06% and CBR 78.1%. From the calculation of the pavement thickness, the greater the CBR value, the thicker the thickness of each layer. Keywords: CBR, Soil Swelling, Pavement Thickness, Stabilization, Cement