ANALISIS INDEKS KESESUAIAN EKOWISATA BAHARI (STUDI KASUS DI KECAMATAN RAJABASA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN)
| Main Author: | KGS FAJAR PARNINGOTAN AZHARI, 1315011064 |
|---|---|
| Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
UNIVERSITAS LAMPUNG
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/55002/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/55002/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/55002/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/55002/ |
Daftar Isi:
- Provinsi Lampung terkenal dengan keindahan alam nya terutama pada kategori ekowisata bahari. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya wisatawan lokal maupun asing yang datang untuk melakukan aktivitas wisata di Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung Selatan. Namun dari seluruh objek ekowisata bahari yang ada belum seluruhnya terkelola secara baik. Infrastruktur yang ada masih belum merata, serta optimalisasi sektor pariwisata masih belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kesesuaian objek ekowisata bahari yang ada di daerah pesisir Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Metode yang digunakan adalah analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan analisis deskriptif. Drone digunakan sebagai media pendukung dalam visualisasi wilayah. Data-data yang diperoleh diinformasikan melalui peta digital berbasis sistem informasi geografis. Berdasarkan hasil analisis (2018), ekowisata bahari di daerah ini dikategorikan ke dalam beberapa kelas. Kelas S1 (sangat sesuai) yaitu Pantai Kahai (87,55%) Pantai Banding Resort (86,22%), Pantai Wartawan (82,66%), dan Pantai Canti (81,77%). Kelas S2 (sesuai) yaitu Pantai Lepas Kunjir (65,77%), Pantai Setegi Heni (61,77%), Pantai Batu Balak (60,88%), dan Pantai Merpati (60,88%). Dapat disimpulkan bahwa ekowisata bahari yang ada di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan sudah sesuai namun pembangunan infrastruktur belum merata pada objek tersebut. Kata Kunci: Ekowisata, Sistem Informasi Geografis, Indeks Kesesuaian Wisata, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan abstract Lampung Province is famous for its natural beauty, especially in the marine ecotourism category. This can be seen from the number of local and foreign tourists who come to do tourism activities in Lampung Province, especially South Lampung Regency. However, not all of existing marine ecotourism objects are well managed. The existing infrastructure is still not evenly distributed, and the optimization of the tourism sector is still not optimal. The purpose of this study was to analyze the level of suitability of marine maritime ecotourism objects in the coastal area of the Subdistrict of Rajabasa, South Lampung Regency. The method used is the Analysis of Tourism Suitability Index (IKW) and descriptive analysis. Drones are used as supporting media in visualizing the area. The data obtained is informed through digital maps based on geographic information systems. Based on the results of the analysis (2018), marine ecotourism in this area is categorized into several classes. Class S1 (very suitable), namely Kahai Beach (87.55%) Beach Banding Resort (86.22%), Pantai Wartawan (82.66%), and Pantai Canti (81.77%). The S2 class (appropriate) is Lepas Kunjir Beach (65.77%), Setegi Heni Beach (61.77%), Batu Balak Beach (60.88%), and Merpati Beach (60.88%). It can be concluded that maritime ecotourism in Rajabasa Subdistrict, South Lampung is quite appropriate but infrastructure development has not been evenly distributed on the object. Keywords: Ecotourism, Geographic Information System, Tourism Suitability Index, Rajabasa District, South Lampung Regency