EVALUASI DAMPAK GROUNDSILL DALAM MENGURANGI GERUSAN PADA PILAR JEMBATAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS

Main Author: MIRNANDA CAMBODIA, 1525011004
Format: Masters NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/54841/1/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/54841/2/TESIS%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/54841/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/54841/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi kedalaman maksimum gerusan yang terjadi pada pilar jembatan dan memberikan evaluasi mengenai dampak bangunan groundsill dalam mengurangi gerusan tersebut serta memberikan gambaran mengenai proses perubahan profil dasar sungai akibat degradasi dan agradasi. Data yang digunakan adalah data topografi, data geoteknik dan data curah hujan harian stasiun Cikao-Plered dengan panjang data tahun 2007-2016 yang berada di Kabupaten Purwakarta. Analisis terhadap gerusan maksimum pada pilar jembatan dilakukan menggunakan software HEC-RAS pada menu bridge scour antara kondisi groundsill Eksisting dan groundsill alternatif. Dalam analisis perubahan dasar sungai akibat degradasi dan agradasi dilakukan dengan melakukan simulasi transpor sedimen pada menu analysis sediment transport yang disediakan oleh software HEC-RAS. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kedalaman maksimum gerusan groundsill eksisting pada debit banjir kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun berturut-turut adalah 3,03 m, 3,28 m, 3,37 m, 3,43 m, 3,46 m, 3,52 m, dan 3,57 m, sedangkan pada groundsill alternatif kedalaman gerusan maksimum berkurang menjadi 2,91 m, 2,08 m, 3,16 m, 3,23 m, 3,25 m, 3,30 m, dan 3,35 m sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan groundsill di sebelah hilir jembatan berfungsi sebagai salah satu alternatif dalam mengurangi gerusan pada pilar jembatan. Kata kunci: gerusan maksimum, groundsill, HEC-RAS ABSTRACT This research is performed to predict the maximum depth of the scouring which occurs to bridge pile and to present the effect of groundsill on reducing the scouring and to provide the illustration of transformation process of riverbed profile due to degradation and aggradation. The required data is topography data, geotechnical data and rainfall data of Cikao-Plered station in Purwakarta from 2007-2016. The analysis of maximum scouring on bridge pile by using bridge scour menu in HEC-RAS between existing and alternative groundsill condition. The analysis of riverbed transformation due to degradation and aggradation is performed by using analysis sediment transport option which is provided in HEC-RAS. Based on the result of the research, the maximum scouring in existing groundsill for return period of 2 years, 5 years, 10 years, 20 years, 25 years, 50 years, 100 years is 3.03 m, 3.28 m, 3.37 m, 3.43 m, 3.46 m, 3.52 m, and 3.57 m, respectively and for the alternative groundsill, the maximum scouring depth decreases to 2.91 m, 2.08 m, 3.16 m, 3.23 m, 3.25 m, 3.30 m, and 3.35 m respectively. To conclude, the existence of groundsill in the downstream of the bridge will be one of the alternatives to reduce the scouring on the bridge pile. Keywords: maximum scouring, groundsill, HEC-RAS