PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP BIOMASSA AKAR, KEPADATAN TANAH, KADAR AIR TANAH, DAN KERAPATAN ISI TANAH PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG MUSIM KEDUA
Main Author: | YOGI IRAWAN , 1414121251 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
FAKULTAS PERTANIAN
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/54666/1/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/54666/2/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/54666/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/54666/ |
Daftar Isi:
- Salah satu upaya untuk menghindari degradasi tanah yaitu penggunaan pengelolaan tanah yang tepat seperti olah tanah minimum dan pemberian kombinasi pupuk organik dan anorganik. Hal ini dikarenakan olah tanah dan pemberian kombinasi pupuk yang berasal dari pupuk organik dan anorganik mampu mempengaruhi ketersediaan bahan organik tanah dan kandungan hara bagi tanaman. Olah tanah minimum dan pemberian kombinasi pupuk organik dan anorganik diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman, meningkatkan daya pegang air, memperbaiki agregat dan pori tanah, menurunkan kepadatan tanah, serta menurunkan bobot isi tanah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pengolahan tanah dan pemupukan terhadap biomassa akar, kadar air tanah, kepadatan/kekerasan tanah, dan kerapatan isi tanah. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan diuji lanjut dengan uji BNT 1% dan 5 %. Perlakuan percobaan terdiri dari T0P0 (olah tanah minimum + mulsa + tanpa pupuk), T0P1(olah tanah minimum + mulsa + diberi pemupukan), T1P0 (olah tanah intensif + tanpa pupuk), dan T1P1 (olah tanah intensif + diberi pemupukan). Pupuk yang diberikan pada perlakuan yaitu 1 t kompos ha-1 + 200 kg Phonska ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perlakuan olah tanah minimum menghasilkan biomassa akar tertinggi pada kedalaman 0-5 cm dan 5-10 cm dibandingkan dengan perlakuan lainnya. (2) Pada waktu pratanam, kombinasi perlakuan olah tanah minimum dan tanpa aplikasi pemupukan (T0P0) menghasilkan kadar air tanah tertinggi dari pada olah tanah minimum dan aplikasi pupuk (T0P1) pada kedalaman 0-10 cm. Pada waktu pascatanam, kadar air tanah pada olah tanah minimum nyata lebih tinggi dari pada olah tanah intensif pada kedalaman 0-10 cm, sedangkan pada kedalaman 10-20 cm, kadar air tanah pada perlakuan tanpa aplikasi pemupukan lebih tinggi daripada aplikasi pemupukan. Kadar air tanah pada kombinasi olah tanah minimum dan aplikasi pemupukan (T0P1) nyata lebih tinggi dibandingkan olah tanah intensif dan aplikasi pemupukan (T1P1). (3) Pada perlakuan olah tanah dan pemupukan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kerapatan isi tanah pada sebelum tanah dan pascatanam. Perlakuan olah tanah minimum menghasilkan kekerasan tanah tertinggi daripada olah tanah intensif pada kedalaman 0-5 cm dan 5-10 cm pratanam dan tidak berbeda nyata pada pascatanam. Kata kunci : biomassa akar, kepadata tanah, kadar air tanah, kerapatan isi tanah, olah tanah, pemupukan.