EVALUASI PROGRAM HKM SECARA EKONOMI, EKOLOGIS DAN KEBERSINAMBUNGAN PROGRAM : STUDI GAPOKTAN JAYA LESTARI DESA MANANGA JAYA KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAY KANAN
| Main Author: | SUPRIADI , 1324151005 |
|---|---|
| Format: | Masters NonPeerReviewed Book Report |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/51403/4/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/51403/5/TESIS%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/51403/6/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/51403/ |
Daftar Isi:
- Oleh SUPRIADI Informasi mengenai evaluasi program Hutan Kemasyarakatan secara ekonomi, ekologis dan berkesinambungan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan HKm di Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tingkat keberhasilan HKm komoditi karet baik dari indikator ekonomi, ekologi dan kebersinambungan program, serta menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan HKm dari ketiga indikator tersebut. Responden terdiri dari 230 KK yang merupakan anggota kelompok tani HKm Jaya Lestari 1 sampai Jaya Lestari 9. Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Mananga Jaya, Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2017 menunjukan bahwa rata-rata pendapatan petani HKm per tahun secara sangat nyata lebih tinggi. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : (a) Pendapatan suku Jawa adalah Rp. 1,5 juta, Etnis Sunda sebesar Rp. 1,6 juta dan etnis Semendo lebih tinggi yaitu sebesar Rp. 1,8 juta. (b) Pendapatan meningkat Rp. 0,42 juta setiap satu tambahan jumlah tanggungan; (c) Petani naik pendapatannya sebesar Rp. 3,9 juta setiap kenaikan satu hektar luasan garapan, (d) Pendapatan naik Rp. 2,4 juta sesudah petani implemantasikan teknologi agroforestry yang lebih baik setelah mendapatkan penyuluhan. Setiap ada kenaikan pendapatan Rp. 1 juta, tingkat keragaman hayati secara nyata meningkat menjadi 1,1 kali. Kebersinambungan program masih belum tercapai meskipun ada kenaikan berupa satu jenis pohon dalam lahan HKm, bahkan luasan penanaman pohon karet menurun sebesar 0,44 kali. Kata Kunci : Indikator Ekonomi dan Ekologi, Kebersinambungan Program, HKm. abstract Information on the evaluation of the economic, ecological and sustainable Community Forestry (HKm) program is expected to contribute to the development of social Forestry program in Lampung Province. This study aims to evaluate the performance level of the HKm rubber commodity based on economic, ecology and program sustainability indicators and determine those the influence factors toward to the succeeded of HKm. Respondents consisted of 230 families who were members of farmer’s the HKm Jaya Lestari 1 up to Jaya Lestari 9. The reserved results that have conducted at Mananga Jaya Village, Banjit Sub District Way Kanan Districk, showed that the average HKm farmer's income per year was significantly higher. Further research analysis results can be described as follows : (a) Javanesse is Rp. 1,5 million, Sundanesse ethnic Rp. 1.6 million and Semendo is Rp. 1.8 million; (b) income will increase Rp. 0.42 million per one additional amount of dependents; (c) Farmer’s income increase Rp. 3.9 million per hectar area, (d) increasing of Farmer’s in income is Rp. 2.4 million when they applied better agroforestry technology after received extension education. Every time there is income increase of Rp. 1 million, when the level of biodiversity significantly increase to 1.1. The sustainability of the program was not guarantee to be achieved when one three species has been founded. The HKm area will decrease 0.44 if one three species planted. Keywords : Economic and Ecology indicators, HKm, Program Sustainability.