PENGARUH EKSTRAK BUAH LERAK (Sapindus rarak DC.) SEBAGAI BIOHERBISIDA PADA PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN GULMA Asystasia gangetica
Main Author: | Risa Apriani, 1414121204 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
Universitas Lampung
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/49958/4/1.%20ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/49958/5/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/49958/6/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/49958/ |
Daftar Isi:
- Gulma merupakan tumbuhan yang merugikan dan mengganggu kepentingan manusia karena menjadi tumbuhan yang berkompetisi dalam mendapatkan unsur hara, air, cahaya, dan ruang tumbuh dengan tanaman budidaya sehingga perlu dilakukan pengendalian. Salah satu gulma yang menjadi perhatian pada saat ini adalah Asystasia gangetica karena penyebarannya yang cepat. Untuk mengatasi gulma tersebut pada umumnya dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan herbisida sintetik. Akan tetapi, penggunaan herbisida sintetik secara terus menerus dapat mencemari lingkungan, oleh karena itu dicoba dilakukan pengendalian yang ramah lingkungan dengan menggunakan bioherbisida salah satunya dengan menggunakan ekstrak buah lerak yang mengandung senyawa alelopati. Tujuan penelitian ini untuk menguji ekstrak buah lerak dan mendapatkan konsentrasi ekstrak buah lerak yang efektif dalam menghambat perkecambahan dan pertumbuhan gulma Asystasia gangetica. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Gulma dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Gedong Meneng, Bandar Lampung dari bulan Januari hingga Maret 2018. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang terdiri atas konsentrasi ekstrak buah lerak 0%, 25%, 50%, dan 75%. Penelitian dilakukan pada cawan petri dan pot, setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga didapatkan 32 unit percobaan. Homogenitas ragam diuji dengan uji Barlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey, jika asumsi terpenuhi data dianalisis ragam dan perbedaan nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah lerak mampu menghambat daya perkecambahan dan pertumbuhan gulma Asystasia gangetica karena adanya senyawa beracun yang terkandung dalam ekstrak buah lerak yaitu fenol. Ekstrak buah lerak konsentrasi 25%, 50%, dan 75% mampu menghambat perkecambahan biji gulma Asystasia gangetica, dan pada konsentrasi 50% dan 75% lebih baik menekan pertumbuhan gulma Asystasia gangetica pada pengamatan tinggi gulma, bobot kering akar gulma, dan bobot kering gulma. Kata kunci : Asystasia gangetica, ekstrak buah lerak, gulma.