PENGARUH KADAR AIR AWAL PADA VIGOR BENIH EMPAT GENOTIPE ((Sorghum bicholor (L.) Moench.) PASCA SIMPAN DUABELAS BULAN

Main Author: MAHARANI, 1414121139
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: Universitas Lampung , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/47257/4/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/47257/7/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/47257/6/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/47257/
Daftar Isi:
  • Permasalahan utama rendahnya produksi sorgum di Indonesia adalah penyediaan benih unggul dan bermutu yang masih terbatas. Penyimpanan benih pasca simpan duabelas bulan menjadi faktor penting dalam upaya penyediaan benih sorgum bagi petani maupun produsen benih. Vigor benih pasca simpan duabelas dapat mengatasi permasalah ketersediaan benih sorgum untuk periode tanam selanjutnya. Kadar air awal dan genotipe merupakan faktor yang mempengaruhi vigor benih selama penyimpanan duabelas bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui vigor benih empat genotipe sorgum pasca simpan duabelas bulan pada kadar air awal 7% dan 8%. Penelitian dilaksanakan pada Februari2017 hingga Februari 2018 di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian UniversitasLampung. Penelitian ini menggunakan dua faktor penelitian yang disusun dalam 3 kelompok sabagai ulangan. Faktor pertama adalah kadar air awal taraf 7% dan 8%, sedangkan Faktor kedua yaitu genotipe Numbu, GH-3, GH-4 dan GH-10. Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Homogenitas data diuji menggunakan uji Bartlett, sifat kemenambahan data diuji menggunakan Uji Tukey, selanjutnya bila asumsi terpenuhi dilakukan analisis ragam. Pemisahan nilai tengah menggunakan uji Beda Nyaata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih dengan kadar air awal simpan 7% dan 8% tidak menghasilkan perbedaan vigor benih pasca simpan duabelas bulan dilihat dari variabel kecambah normal total yaitu 46,67% dan 44,00%. Vigor benih pasca simpan duabelas bulan dari empat genotipe sorgum berbedayang ditunjukkan oleh variabel daya hantar listrik, daya berkecambah, kecepatan perkecambahan, dan benih mati. Berdasarkan nilai daya berkecambahnya Genotipe GH-10 memiliki vigor lebih tinggi (69,3%) daripada tiga genotipe lainnya yaitu Numbu (43,3%), GH-3 (32,0%), GH-4 (36,7%). Pengaruh interaksi kadar air awal dan genotipe tidak nyata pada vigor benih sorgum pasca simpan duabelas bulan. Kata kunci :Genotipe, kadar air awal, sorgum,vigor benih. Maharani