PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP RESPIRASI TANAH SELAMA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) MUSIM TANAM KEDUA

Main Author: RENI NOVRIYANTI, 1314121142
Format: Bachelors NonPeerReviewed Book Report
Terbitan: fakultas pertanian , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.unila.ac.id/40322/4/ABSTRAK.pdf
http://digilib.unila.ac.id/40322/5/SKRIPSI%20FULL.pdf
http://digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://digilib.unila.ac.id/40322/
Daftar Isi:
  • Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang sangat penting, namun di Indonesia tingkat produksinya belum masih optimal di Indonesia. Salah satu yang menyebabkan rendahnya produksi jagung yaitu kesuburan tanah yang rendah, khususnya di Lampung yang memiliki jenis tanah Ultisol. Pemakaian pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah Ultisol secara fisik, kimia maupun biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk Organonitrofos dan pupuk anorganik terhadap respirasi tanah selama pertumbuhan tanaman jagung di tanah Ultisol pada musim tanam kedua. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2016 sampai April 2017 di Kebun Percobaan Natar Desa Negara Ratu, Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Pemisahan nilai tengah dilakukan menggunakan uji Orthogonal kontras pada taraf 5%. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Respirasi tanah pada perlakuan P0 berpengaruh nyata paling rendah dibandingkan perlakuan pupuk tunggal dan kombinasi pupuk Organonitrofos dan anorganik pada pengamatan 50 HST dan sangat nyata paling rendah pada pengamatan 75 HST dan 110 HST. (2) Respirasi tanah pada perlakuan P1 (100% anorganik) dan P2 (100% Organonitrofos) berpengaruh sangat nyata paling rendah dibandingkan dengan perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos dan anorganik pada pengamatan 50 HST, 75 HST dan 110 HST. (3) Respirasi tanah pada perlakuan P3, P4 , P5 berpengaruh sangat nyata paling rendah dibandingkan dengan perlakuan P6 (pupuk Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1) + pupuk anorganik 100% (Urea 350 kg ha-1, SP-36 200 kg ha-1,dan KCl 100 kg ha-1) pada pengamatan 25 HST, 50 HST, dan 110 HST. (4) Respirasi tanah pada perlakuan P4 (pupuk Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1) + pupuk anorganik 50% (Urea 175 kg ha-1, SP-36 100 kg ha-1,dan KCl 50 kg ha-1) berpengaruh sangat nyata paling rendah dibandingkan dengan perlakuan P5 (pupuk Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1) + pupuk anorganik 75% (Urea 262,5 kg ha-1, SP-36 150 kg ha-1,dan KCl 75 kg ha-1) pada pengamatan 25 HST, 50 HST, dan 110 HST. (5) Respirasi tanah pada perlakuan P7, P8, P9, P10 (pupuk Organonitrofos (25%, 50%, dan 75%) + pupuk anorganik (75% dan 50%) berpengaruh nyata sangat rendah dibandingkan dengan perlakuan P6 (pupuk Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1) + pupuk anorganik 100% (Urea 350 kg ha-1, SP-36 200 kg ha-1,dan KCl 100 kg ha-1) pada pengamatan 50 HST, 75 HST dan110 HST. (6) Respirasi tanah pada perlakuan P7, P8 dan P9 (pupuk Organonitrofos (25%, 50% dan 75%) + pupuk anorganik (75%) berpengaruh nyata sangat rendah dibandingkan dengan perlakuan P6 (pupuk Organonitrofos 100% + pupuk anorganik 100%). pada pengamatan 25 HST, 50 HST dan 75HST.(7) Respirasi tanah pada perlakuan P8 dan P9 (pupuk Organonitrofos (50% dan 75% ) + pupuk anorganik 100%) berpengaruh nyata sangat rendah dibandingkan dengan perlakuan P7 (pupuk Organonitrofos 25% + pupuk anorganik 100%). pada pengamatan 50 HST. (8) Respirasi tanah pada perlakuan P8 (pupuk Organonitrofos (50%) + pupuk anorganik 100%) berpengaruh nyata sangat rendah dibandingkan dengan perlakuan P9 (pupuk Organonitrofos 75% + pupuk anorganik 75%), pada pengamatan 75 HST.(9) Terdapat korelasi nyata positif antara C-organik terhadap respirasi tanah selama pertumbuhan tanaman jagung. Kata kunci : jagung, organonitrofos, pupuk, respirasi, tanah, Ultisol, (Zea mays L)