PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, PUPUK ANORGANIK DAN KOMBINASINYA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOL YANG DITANAMI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
Main Author: | WENING TYAS APRILIA, 1214121225 |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book Report |
Terbitan: |
Universitas -Lampung
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unila.ac.id/40314/4/ABSTRAK.pdf http://digilib.unila.ac.id/40314/5/SKRIPSI%20FULL.pdf http://digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf http://digilib.unila.ac.id/40314/ |
Daftar Isi:
- Tanah ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang berpotensi untuk lahan pertanian dan masih memiliki banyak kendala. Kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan kegiatan pemupukan berimbang antara pupuk organik dan pupuk anorganik, serta penambahan bahan pembenah tanah berupa dolomit dan biochar (sekam padi). Biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) tanah dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesuburan tanah karena tingginya populasi mikroorganisme menunjukkan peningkatan kondisi biologi, fisik, dan kimia yang baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Organonitrofos, anorganik dan kombinasinya terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) tanah selama pertumbuhan tanaman jagung manis di tanah ultisol di Kebun Percobaan Natar. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (BPTP) Natar di Desa Negara Ratu, Lampung Selatan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2016. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 11 perlakuan dan 3 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlet dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey setelah itu dilakukan Uji Ortogonal Kontras. Penelitian ini menggunakan dosis pupuk 100% Organonitrofos = 10.000 kg ha-1 dan 100% pupuk anorganik (Urea = 600 kg ha-1, SP-36 = 300 kg ha-1, KCl = 150 kg ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada pengamatan 0 dan 45 HST, aplikasi kombinasi pupuk tidak meningkatkan kandungan C-mik tanah. Pada pengamatan 30 dan 90 HST, C-mik tanah pada seluruh perlakuan kombinasi lebih tinggi dibandingkan perlakuan Kontrol (P0) . Secara keseluruhan C-mik tanah perlakuan 100% pupuk Organonitrofos + 100% anorganik (P6) lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi dosis pupuk perlakuan 100% Organonitrofos + 25% anorganik (P3), 100% Organonitrofos + 50% anorganik (P4), 100% Organonitrofos + 75% anorganik (P5), 25% Organonitrofos + 75% anorganik (P7), 50% Organonitrofos + 75% anorganik (P8), 75% Organonitrofos + 75% anorganik (P9), 50% Organonitrofos + 50% anorganik (P10) pada pengamatan 30 HST, 60 HST, 75 HST, dan 90 HST. Kata Kunci : C-mik, pupuk anorganik, pupuk Organonitrofos