Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas herbisida amonium glufosinat dalam mengendalikan gulma pada perkebunan karet menghasilkan serta mengetahui terjadinya perubahan komposisi setelah aplikasi. Penelitian ini dilaksanakan di PTPN 7 Unit Usaha Way Galih, Tanjung Bintang, Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian UNILA. Penelitian berlangsung selama 3 bulan sejak Juni - Agustus 2013 menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan herbisida amonium glufosinat (225, 300, 375, dan 450 g ha-1), penyiangan mekanis, dan kontrol (tanpa pengendaian gulma) dan diulang sebanyak 4 ulangan. Seluruh data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam. Homogenitas data di uji dengan uji Bartlet dan aditivitas data diuji dengan uji Tuckey. Perbedaan antar nilai tengah diuji dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil: (1) herbisida amonium glufosinat pada semua taraf dosis (225 – 450 g ha-1) mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, dan Selaginella wildenowii sampai dengan 12 MSA. (2) Cyrtococcum acrescens tidak terkendali oleh seluruh taraf dosis herbisida amonium glufosinat, namun gulma golongan rumput dan Ottochloa nodosa dapat dikendalikan dengan hanya pada taraf dosis tertinggi, yaitu 450 g ha-1 pada 4 MSA. (3) berdasarkan nilai koefisien komunitas, herbisida amonium glufosinat pada taraf dosis 300 – 450 g ha-1 tidak menyebabkan perubahan komposisi gulma sampai dengan 8 MSA, namun penyiangan mekanis justru menyebabkan perubahan komposisi gulma sampai dengan 12 MSA. Kata kunci : Gulma, Hevea brasiliensis, amonium glufosinat.